Sudah Dilarang, Turis China Tetap Punguti Kerikil Peninggalan Era Uni Soviet di Pantai Rusia, Warga Pun Berang

Ade Sulaeman

Penulis

Konsulat Jenderal China di Vladivostok pun akhirnya memberikan peringatan kepada warganya yang menjadi turis di Negeri 'Beruang Merah' itu.

Intisari-Online.com -Konsulat Jenderal China di Vladivostok, Rusia, memberikan peringatan kepada warganya yang menjadi turis di Negeri "Beruang Merah" itu.

Sebabnya, muncul laporan keluhan dari warga setempat bahwa mereka memunguti kerikil berkilau pada salah satu pantai di sana.

Dilaporkan SCMP Jumat (20/7/2018), beredar video yang memperlihatkan turis China sedang mengambil kerikil tersebut di Pantai Ussuri.

Kerikil berkilau itu merupakan pecahan botol yang dibuang pada era Uni Soviet. Setelah tergerus air, pecahan itu menjadi atraksi di pantai tersebut.

Baca juga:Jarang yang Tahu, Inilah Rumah Menteri Susi Pudjiastuti, 400 Pegawai Susi Air Tinggal di Sini

Aksi tersebut direkam oleh warga setempat, Alexander Smolyakov, yang tinggal 20 kilometer dari pantai itu.

"Teman saya berkata setiap hari ada lima bus turis China datang ke sini, dan setiap turis dalam bus melakukan hal yang sama," ujarnya.

Sejak mengunggahnya di Instagram Jumat pekan lalu (13/7/2018), vide Smolyakov telah ditonton lebih dari 100.000 kali, dan menerima 400 komentar.

"Orang-orang sangat marah setelah melihat video yang saya unggah," kata pria berusia 34 tahun tersebut.

Baca juga:Bermodal Sendok Makan, 3 Orang Ini Berhasil Kabur dari Penjara Super Ketat Alcatraz, Ini Nasib Mereka Kini

Dalam pernyataannya, Konsulat China di Vladivostok menegaskan para warga negaranya untuk lebih menjaga perilaku mereka.

"Beberapa agen wisata mengizinkan klien mereka memunguti kerikil berkilau itu. Kami meminta kepada turis dan agen untuk menjaga sikap," tegas konsulat.

Sebenarnya sebelum masuk ke Pantai Ussuri itu telah dipasang papan bertuliskan "Mengambil Kaca di Pantai Sangat Dilarang" dalam bahasa Rusia.

Pantai Ussuri itu terletak di pelosok timur Rusia, dan berada di perbatasan antara China dan Korea Utara (Korut).

Baca juga:Permalukan Pelanggan yang Membayar dengan Uang Receh Lengkap dengan Tips, Restoran Ini pun Kena Batunya!

Kementerian Luar Negeri China melansir, Vladivostok menerima 330.000 warga negaranya sepanjang 2015.

Kemudian dalam enam bulan pertama pada 2016, jumlah turis China yang berkunjung meningkat hingga 85 persen. (Ardi Priyatno Utomo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beredar Video Turis China Punguti Kerikil Berkilau di Pantai Rusia".

Baca juga:Kisah Petapa India yang Pamerkan 'Kesaktiannya' Bisa Hidup Kembali Setelah Dikubur Selama 40 Hari

Artikel Terkait