Penulis
Intisari-Online.com -Ketika pada 2014 pasukan Rusia secara sepihak menganeksasi Crimea, Ukraina, yang merasa khawatir bukan hanya warga Ukraina tapi juga Polandia.
Tujuan Rusia menguasai Crimea memang untuk menunjukkan keinginan Rusia yang akan membangkitkan negara Uni Soviet lagi.
Pasalnya aneksasi atas Crimea bisa berakibat pada diambilnya kembali negara-negara di Eropa Timur secara paksa untuk bergabung ke Uni Soviet.
Sebelum komunis Uni Soviet runtuh pada 1990-an hampir semua negara-negara di Eropa Timur seperti Ukraina dan Polandia tergabung ke dalam negara Uni Soviet.
Setelah menjadi negara sosialis Rusia, pascaruntuhnya Uni Soviet, di bawah pimpinan Presiden Vladimir, aura untuk membangkitkan Uni Soviet memang sangat kentara.
Apalagi Putin merupakan mantan anggota KGB di era komunis Uni Soviet.
Dalam perkembangan terkini, Putin bahkan masih sering menunjukkan sepak terjang ‘gaya Perang Dingin’.
Penguasaan Crimea secara sepihak oleh Rusia melalui serangan militer yang tanpa menggubris kecaman dari PBB, telah menunjukkan gaya Perang Dingin Rusia untuk memperluas wilayahnya.
Dalam perkembangan terkini pasukan NATO dan AS pun telah menempatkan pasukan dalam jumlah besar di Ukraina, serta siap kapan saja menghadapi serbuan pasukan Rusia.
Tidak hanya di Ukraina, pasukan NATO dan AS juga sudah ditempatkan di Polandia.
Polandia yang wilayahnya berbatasan dengan Rusia, pada Perang Dunia II pernah dijajah Uni Soviet dan Nazi Jerman sehingga menjadi negara yang tak kalah siaga dibandingkan Ukraina.
Untuk mengantisipasi serbuan pasukan Rusia yang terkenal keganasannya, pemerintahan Polandia tidak hanya memobilisasi para pria untuk siap tempur tapi juga para warga wanitanya.
Hingga pertengahan tahun 2018 sudah puluhan ribu wanita Polandia mulai usia 18 tahun menjalani pendidikan militer dan telah mahir berperang menggunakan berbagai senjata tajam serta senjata api.
Komandan pasukan khusus Polandia, Roman Polko, menerangkan bahwa tujuan Polandia memobilisasi tentara wanita sebenarnya bukan untuk memenangkan perang melawan Rusia.
Tapi dengan ketrampilan dasar militer dan tubuh yang terlatih para wanita Polandia bisa memberikan bantuan kepada pasukan reguler pria yang menjadi ujung tombak dalam peperangan.
Baca juga:Asal-usul Pemakaman Aneh Vampir Polandia Ini Diungkap oleh Para Ilmuwan!
Selain meningkatkan kewaspadaan dengan cara melatih warga wanitanya, Polandia juga terus memperkuat persenjataan militernya.
Misalnya dengan memproduksi kapal-kapal selam versi terbaru guna sewaktu-waktu menghadang kapal perang Rusia yang berlayar dari Laut Hitam.
Sampai saat ini sebanyak 30 ribu pasukan NATO sudah digelar di Polandia, tapi pasukan sebanyak itu dianggap belum bisa membendung serbuan pasukan Rusia.
Oleh karena itu, Polandia memutuskan untuk terus memobilisasi pasukan wanita dan selalu mengambil sikap waspada (alert).
Pasalnya seperti pernah terjadi pada PD II, Rusia bisa kapan saja melaksanakan serangan militer ke Polandia.