Find Us On Social Media :

Ia Mungkin Tidak Ingat, Tetapi Saya Mengingatnya

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 8 Februari 2017 | 08:00 WIB

Ini cinta sejati

Intisari-Online.com – Saya seorang dokter yang bekerja di klinik kecil. Pada suatu hari Selasa pagi, sekitar pukul 08.15, seorang pria tua sekira 80an, berjalan ke klinik saja untuk memeriksakan jahitannya yang telah ia terima beberapa hari sebelumnya.

Pagi itu sangat sibuk, dan saya saya memintanya untuk duduk santai dan menunggu. Tetapi pria tua itu mengatakan bahwa ia terburu-buru karena ada acara penting di pukul 09.00 yang tidak boleh dilewatkannya. Saat ia duduk, saya tidak menyadari bahwa ternyata pria tua itu terus melihat arlojinya. Saya memutuskan untuk membantunya karena melihat dokter yang seharusnya bertugas sangat sibuk. Dan saya tahu bahwa itu memakan waktu setidaknya satu jam sampai dokter yang seharusnya bisa mengeceknya.

Saya melepas perban dan melihat lukanya sudah mulai membaik sembuh. Sementara saya menarik lembut jahitan, saya bertanya ke mana ia akan pergi untuk waktu yang lebih penting daripada membuka jahitan. Apakah ia juga seorang dokter?

“Tidak,” kata orang tua itu, “saya bukan dokter. Saya akan pergi sarapan dengan istri saya yang ada di rumah sakit.”

“Mengapa ia berada di rumah sakit? Jika saya  boleh bertanya?” tanya saya.

“Ia sudah berada di sana selama beberapa tahun hingga sekarang,” jawabnya. “Ia memiliki Alzheimer dan membutuhkan perawatan.”

Saat saya selesai membuka jahitan, saya bertanya pada pria tua itu apakah istrinya akan khawatir jika ia terlambat untuk sarapan mereka.

“Tidak,” katanya pelan. “Tidak akan pernah. Ia tidak mengakui saya selama lima tahun.”

Saya sangat terkejut dan bertanya lagi, “Dan Anda pergi setiap pagi menemuinya meskipun ia tidak tahu siapa Anda?”

Pria itu tersenyum, meletakkan tangannya di atas tangan saya dan berkata, “Ia mungkin tidak tahu siapa saya, tapi saya tahu siapa dia. Dan saya ingat bagaimana kami berdua.”

Pria itu menjawab tangan saya, mengucapkan terima kasih, dan meninggalkan saya berdiri tertegun. Tubuh saya gemetar dengan emosi yang tiba-tiba.

“Ini adalah cinta sejati,” kataku dalam hati.