Kisah Burung Kesepian yang Berakhir Bahagia Setelah Menemukan Jodohnya

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Seekor burung jantan merasa kesepian sehingga pemiliknya mencarikan pasangan. Setelah ditolak oleh burung betina, akhirnya ia mendapatkan pasangannya.

Intisari-Online.com – Bukan hanya manusia yang menginginkan pasangan. Hewan seperti burung juga ingin punya pasangan agar tidak kesepian.

Kisah ini terjadi pada seekor burung bernama Kiwi.

Kiwi dipelihara oleh Maura Hennelly yang tinggal di Fair Oaks, California, Amerika Serikat.

Maura diceritakan sebagai seorang gadis yang mendedikasikan hidupnya untuk menyelematkan binatang.

Ia menjadi ‘induk’ bagi seekor kadal, seekor anjing peking, seekor kura-kura, dan seekor burung berbulu warna terang bernama Kiwi.

Gadis itu telah merawat Kiwi selama bertahun-tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk mencarikannya pasangan.

Pasalnya, ia melihat Kiwi seperti kesepian dan terbang sendirian.

Ia lalu mengadopsi seekor burung betina yang serupa dengan Kiwi.

Ia menyangka dengan mencarikan pasangan akan membuat Kiwi senang.

Ternyata, meskipun punya kesamaan fisik, Kiwi dan burung betika itu tidak cocok.

Burung betina itu mencampakkan Kiwi sehingga burung jantan itu kesepian lagi.

Bertekad menemukan pasangan yang tepat bagi Kiwi, Maura kembali mengadopsi burung betina lainnya.

Kali ini, gadis itu memutuskan untuk mengadopsi burung dengan warna berbeda dari Kiwi.

Burung betina itu berbulu abu-abu dan hitam yang diberinya nama Siouixie.

Kiwi dan Siouixie punya perbedaan dalam fisik dan kepribadiannya, tetapi ternyata tidak jadi masalah.

Kedua burung itu langsung saling suka dan langsung jatuh cinta hanya dalam waktu beberapa hari saja.

Hal itu diperlihatkan dengan Kiwi membagi kelapanya dengan Siouixie.

Burung jantan itu tetap tenang dan tidak ingin terburu-buru, serta ingin mengenal lebih jauh pacar barunya itu.

Tentu saja Maura tidak bisa membantu sebagai ‘yang ketiga’ diantara kedua burung yang jatuh cinta itu.

Dilansir dari Happiest, setelah tiga bulan berkencan, cinta Kiwi dan Siouixie terjawab sudah.

Mereka mengambil langkah berikutnya dalam hubungan mereka.

Hal itu terlihat saat Siouixie membuat sebuah sarang.

Benar saja, burung betina itu bertelur antar April dan pada Juni mulai mengerami.

Beberapa hari kemudian, semua telur itu menetas dan menjadi empat bayi burung.

Kiwi dan Siouixie resmi sudah menjadi orangtua.

Siouixie menjadi induk yang peduli dalam merawat anaknya, sementara Kiwi menjadi ayah yang selalu mengawasi keluarganya.

Beberapa minggu kemudian, anak-anak mereka sudah memperlihatkan bulu-bulunya yang indah seperti orangtuanya.

Kiwi si burung yang semula kesepian akhirnya mendapatkan belahan jiwanya.

Sementara Maura menjadi nenek yang bangga akan empat anak campuran Kiwi dan Siouixie.