Find Us On Social Media :

Trump Bekukan Dana Hibah Bagi Penelitian Lingkungan

By Gloria Samantha, Kamis, 26 Januari 2017 | 14:32 WIB

Pohon-pohon Terbesar di Dunia Kini Dikloning untuk Memerangi Pemanasan Global

Intisari-Online.com - Baru di minggu pertama, Pemerintahan Presiden Trump sudah membuat peneliti ketar-ketir. Pasalnya, transisi ke perubahan kebijakan Trump yang tiba-tiba akan berpengaruh secara langsung ke sejumlah lembaga penelitian AS.

(Memalukan, Dua Ilmuwan Ternama Ini Mau Dibayar untuk Membantah Perubahan Iklim)

Pada Rabu ini (25/1), seperti diberitakan AP, Trump bekukan dana bantuan penelitian yang ada di Environmental Protection Agency—dana sebesar miliaran dolar yang selama ini disalurkan untuk penelitian dan proyek lingkungan di seluruh negeri. Inilah dana hibah yang dipakai untuk mengukur polusi udara, dan mendukung para peneliti mempelajari berbagai aspek masalah lingkungan terkini.

Memang, masih belum jelas sampai kapan pembekuan EPA ini berlangsung, apakah yang diberhentikan sementara merupakan kucuran dana baru atau itu berlaku pula untuk dana yang sedang dipakai. 

Komunikasi tersumbat

Huffington Post menyebut, EPA dilarang menjalankan komunikasi baik lewat siaran pers ataupun jalur-jalur media sosial. Untuk menutup komunikasi publik, para karyawan EPA tak diperbolehkan berbicara dengan media lagi. Namun seorang sumber mengatakan kepada Reuters, Kabinet Trump telah mengeluarkan instruksi supaya EPA menurunkan laman perubahan iklim pada website resminya juga. Laman itu mencantumkan data emisi dan temuan baru di lapangan. 

Kalau laman itu sampai dicabut, maka data penelitian pemanasan global hasil pekerjaan mereka bertahun-tahun akan lenyap. Kini peneliti EPA tengah berebut mengupayakan atau meyakinkan pihak otoritas agar sebagian informasi utama tetap disimpan dalam website. Kemungkinan besar laman perubahan iklim akan stop tayang, tetapi tautannya masih ada.

Hambatan tak terjadi di EPA saja. Departemen Pertanian AS (USDA) dikabarkan telah mengunci jalur komunikasi pada divisi risetnya. “Dimulai segera hingga ada pemberitahuan berikut, tidak akan merilis dokumen publik apapun, termasuk siaran pers, lembar fakta, dan konten media sosial,” demikian bunyi edaran email Kepala Badan Riset Pertanian per tanggal 23 Januari, yang sudah bocor.

Pihak USDA kemudian berkilah email tersebut tidak akurat karena mereka akan tetap mengeluarkan siaran pers dan publikasi lain. Satu-satunya perubahan yaitu "rantai komando komunikasi". 

Sementara itu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) membatalkan The Climate and Health Summit yang rencananya digelar bulan Februari 2017 di Atlanta secara mendadak, tanpa penjelasan. Konferensi yang mempertemukan petugas layanan kesehatan itu dijadwalkan membahas dampak perubahan iklim terkait risiko paparan terhadap kesehatan manusia.

“Perubahan ini bisa saja suatu kesukaran yang dirasakan pada masa awal transisi dan selanjutnya akan dapat terselesaikan. Kita belum tahu. Tapi, mengingat Pemerintahan Trump yang memiliki banyak kelonggaran antara janji-janji dengan kenyataan, tampaknya sains di era Trump bakal mengalami pergolakan besar,” tulis Vox.com menyatakan pesimisme.