Find Us On Social Media :

Menambahkan Gula ke Sampo Membuat Rambut Menjadi Lebih Sehat?

By Agus Surono, Rabu, 25 Januari 2017 | 19:31 WIB

Beda Jenis Rambut, Beda Pula Cara Keramasnya

Intisari-Online.com - Kita tahu bahwa gula tidak bagus bagi tubuh. Namun dermatolog di Wexler Dermatology, New York, AS, Dr. Francesca Fusco percaya bahwa gula pun bagus buat tubuh, terutama rambut.

(5 cara keramas yang salah namun sering kita lakukan.)

Ia menjelaskan bahwa menambahkan satu sendok makan gula ke sampo yang biasa kita pakai sehari-hari akan secara lembut mengelupas kulit kepala. “Tidak hanya menghilangkan semua kotoran dengan lebih efisien, namun dengan lepasnya sel-sel kulit mati membuat kondisioner bisa menerobos dengan efisien. Sehingga pembersihan kulit kepala pun akan semakin dalam dan semakin bagus pelembabannya, dan semua terjadi pada saat yang bersamaan.”

Para ahli menyarankan untuk mengombinasikan gula dengan sampo pelembab dan hanya menggunakannya sekali setiap empat kali keramas untuk menghindari pengelupasan kulit berlebih.

(Margaret Badore mencoba tidak keramas selaam 30 hari dan hasilnya sangat mengejutkan!)

Hiro Miyoshi, penata rambut dan pemilik Hiro Miyoshi & Beauty Salon di Mayfair, London, menambahkan bahwa kulit kepala kita sama pentingnya dengan rambut, jika tidak boleh dibilang lebih penting. “Oleh karena itu, jangan sepelekan kulit kepala karena bisa membuat pertumbuhan rambut terganggu dan iritasi.”

Menambahkan sesendok makan gula akan membuat kulit kepala mengelupas dengan lembut, mengelupaskan kulit kepala dengan lembut saat keramas, melepaskan semua sel kulit mati atau membuang kotoran sehingga kulit kepala benar-benar bersih, dan mencegah akar rambut berminyak. Rambut pun lebih sehat.

Namun Joshua Goldsworthy, direktur penata gaya di Goldsworthy, tidak yakin. “Zaman dulu gula telah digunakan untuk membuat rambut kaku. Saya tidak yakin dengan manfaatnya. Saya tidak akan merekomendasikan ini karena terlalu abrasif.”

Mads-Sune Lund dari Josh Wood Atelier menambahkan, “Saya ini suka banget dengan trik-trik dari masa lalu. Misalnya, cuka apel untuk menyeimbangkan tingkat pH di kulit kepala, untuk  mengatasi iritasi pada kulit kepala, dan melembutkan kulit luar (kutikel). Gula dicampur air akan berfungsi seperti hairspray. Teman-teman nenek saya melakukan hal itu. Namun sulit untuk membayangkan pencampuran gula dengan sampo murah dengan sulfat, karena sulfat akan memudarkan warna rambut."

(Beda jenis rambut beda pula cara keramasnya.)

Di tengah pro kontra itu, Desmond J Tobin, profesor biologi sel dan direktur Centre for Skin Sciences di University of Bradford, mengungkapkan beberapa wawasan yang menarik.

Guru besar yang merupakan bagian dari tim acara BBC2, Horizon: Hair Care Secrets, itu mempertanyakan seberapa sering kita mencuci rambut? "Beberapa orang melakukannya sekali seminggu,sementara ada yang setiap hari, tapi seberapa sering kita harus benar-benar mencuci rambut?"

Profesor Tobin percaya bahwa itu tergantung jenis rambut. Jika rambut kita kering bisa mencucinya sekali seminggu, sedangkan mereka yang memiliki rambut tipis harus menyabuni lebih sering. Ia juga menjelaskan rambut harus sering dicuci jika kita tinggal di kota yang berpolusi.

Sementara soal kepercayaan banyak orang bahwa rambut akan membersihkan sendiri, Prof Tobin menyatakan bahwa itu bukanlah kasus yang tepat."Memang, minyak yang dihasilkan rambut membantu membersihkan kotoran, namun rambut tidak akan pernah sekemilau rambut yang dicuci."