Find Us On Social Media :

Cara Penjara Norwegia Cegah Narapidananya Kembali Lakukan Kejahatan Ini Bisa Dicontoh Indonesia

By Ade Sulaeman, Selasa, 24 Januari 2017 | 18:45 WIB

Penjara Halden di Norwegia

Intisari-Online.com - Di Norwegia, kurang dari 4.000 dari 5 juta orang di negara itu berada di balik penjara pada Agustus 2014.

Hal itu membuat tingkat penahanan Norwegia hanya 75 per 100.000 orang. Sementara di AS mencapai 707 orang untuk setiap 100.000 orang di AS.

Belum ada data pasti untuk Indonesia, namun jika merujuk pada data smslap.ditjenpas.go.id yang menyebutkan jumlah narapidana Indonesia mencapai 204290 orang (24/1/2017), maka perbandingannya adalah 82 per 100.000 orang (jumlah penduduk Indonesia pada Sensus 2010 adalah 249,9 juta).

(Wanita Ini Membantu Pasangannya Kabur Dari Penjara dengan Cara Memasukkannya ke Dalam Koper)

Di atas semua itu, ketika penjahat di Norwegia meninggalkan penjara, mereka benar-benar keluar. Bukan untuk kembali lagi sebagai resdivis.

Hal ini tingkat residivisme di Norwegia menjadi salah satu yang terendah di dunia pada 20%. AS menajdi salah satu negara dengan tingkat residivisme tertinggi: 76,6% dari tahanan kembali ditangkap dalam waktu lima tahun.

Norwegia juga memiliki tingkat yang relatif rendah dari kejahatan dibandingkan dengan Amerika Serikat, menurut Biro Keamanan Diplomatik. Mayoritas kejahatan yang dilaporkan ke polisi ada insiden-pencurian terkait, dan kejahatan kekerasan sebagian besar terbatas pada daerah-daerah dengan masalah perdagangan narkoba dan geng.

Berdasarkan informasi itu, maka cukup aman untuk mengasumsikan sistem peradilan pidana Norwegia adalah salah satu yang terbaik di dunia. Beberapa warga yang masuk penjara, sebagian besar hanya akan mengalaminya satu kali seumur hidup.

Jadi bagaimana Norwegia mencapai prestasi ini? Negara ini bergantung pada konsep yang disebut “restorative justice” (keadilan restoratif), yang bertujuan untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh kejahatan daripada menghukum orang. Sistem ini berfokus pada rehabilitasi tahanan.

Lihatlah Penjara Halden, dan Anda akan melihat apa yang kita maksud. Fasilitas yang dibangun di atas tanag 75-acre dibuat se-"normal" mungkin. Itu berarti tidak ada bar pada kaca, dapur yang lengkap dengan benda tajam, dan persahabatan antara penjaga dan narapidana. Untuk Norwegia, menghilangkan kebebasan orang sudah dianggap cukup sebagai hukuman.

Seperti banyak penjara, Halden berusaha untuk mempersiapkan narapidana untuk kehidupan di luar dengan program kejuruan: kerajinan kayu, workshop perakitan, dan bahkan sebuah studio rekaman.