Find Us On Social Media :

Ini Alasan Pemotor Sering Alami 'Jatuh Bego' dan Cara Menghindarinya

By Intisari Online, Jumat, 13 Juli 2018 | 21:00 WIB

Intisari-Online.com - Ada ungkapan yang dikenali bikers, terutama pengguna sepeda motor sport, yaitu “jatuh bego”.

Istilah itu biasanya dipakai menandai ketika bikers tidak cakap mengendalikan motor saat kecepatan rendah.

Motor sport cenderung lebih mudah dikendalikan saat dikendarai, namun sewaktu pelan, misalnya memutar balik, jadi tantangan tersendiri.

Jika tidak dilakukan menggunakan teknik yang benar, bisa saja “jatuh bego”.

Baca juga: Mengenal Vajra, Senjata Perang Kuno yang Konon Mampu Keluarkan Petir

Kesalahan utamanya yaitu kebiasaan, menggunakan rem depan dan menurunkan kaki kanan.

Michael Gerald Gozal, Safety Riding Analyst Astra Motor, menjelaskan, dalam ajaran safety riding setiap motor berhenti kaki yang wajib turun hanya sebelah kiri.

Gunanya agar kaki kanan masih bisa mengoperasikan rem belakang.

Kebanyakan model sport, apalagi moge, didesain lebih berat di depan jadi tidak dianjurkan dibuat berhenti memakai rem depan saat putar balik atau sekadar menggeser.

Baca juga: Kisah Luka Modric, dari Anak Pengungsi di Zona Perang Sampai Bawa Kroasia ke Final Piala Dunia 2018

Bila kesalahan itu dilakukan maka bodi motor bakal terbawa ke depan hingga terlalu berat untuk ditahan.

Teknik yang benar memakai rem belakang karena fungsinya menyetabilkan bodi motor.

“Sebetulnya itu istilah anak-anak motor sport. “Jatuh bego’ pasti saat kondisi pelan, kebiasaan menggunakan rem depan, itu dilakukan orang-orang tangan kanannya biasa stand by di rem depan,” jelas Michael, Selasa (25/10/2016). (Febri Ardani Saragih)