Find Us On Social Media :

Mitos Sperma Encer yang Salah Kaprah

By Hery Prasetyo, Senin, 23 Januari 2017 | 07:00 WIB

Salah satu dari 200 juta spermatozoa ayah menembus membran sel telur.

Intisari-Online.com - Dalam masyarakat ada mitos sperma encer yang sebenarnya salah kaprah. Ada anggapan, sperma terlalu cair menyebabkan kegagalan pembuahan. Ternyata, pendapat ini tidak benar.

Pasalnya, sperma adalah sel benih laki-laki yang berbentuk mirip kecebong dan tidak bisa mencair. Lain halnya dengan cairan ejakulat/semen (air mani). Saat lelaki mengalami  ejakulasi, normalnya akan keluar cairan ejakulat/semen (air mani), yang mengandung sperma. Jika dianalogikan, mangkok berisi air yang di dalamnya ada kecebongnya.

(5 Cara Mudah Meningkatkan Jumlah Sperma)

Umumnya, cairan ejakulat ini kental dan dapat diregangkan. Kekentalan semen dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya frekuensi ejakulasi. Semakin sering ejakulasi, semakin cair semennya alias encer. Namun semen yang encer ini tidak selalu menandakan sperma yang buruk. Pasalnya fungsi semen atau air mani tersebut sebagai nutrisi untuk sperma dan medium pembawa sperma. Untuk penilaian air mani dapat dari jumlah, kadar keasaman dan waktu pencairan.

Normalnya, cairan ejakulat mempunyai waktu pencairan (liquefication time), dari cairan ejakulat yang tadinya seperti gel, secara perlahan akan mencair. Hal ini terjadi agar sperma dapat mudah bergerak ke dalam rahim.

(Lakukan 7 Kebiasaan Ini, Sperma Taruhannya)

Selain frekuensi ejakulasi yang sering, ada beberapa faktor lain yang berpengaruh terhadap encernya cairan ejakulat (semen), yaitu: merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, mengalami stres psikologis, mengenakan celana terlalu ketat dalam jangka waktu lama, berendam dalam air sangat panas.