Penulis
Intisari-Online.com - Pejalan (traveler) yang sudah mendapat kesempatan terbang ke berbagai tempat sepakat bahwa jatuh sakit adalah bagian tak terpisahkan dari bepergian, dan setiap orang pasti harus berurusan dengan sakit saat bepergian, mungkin sekarang, mungkin nanti.
(10 Travel Disease yang Patut Diwaspadai)
Mengapa kekebalan tubuh kita cenderung menurun saat bepergian?
Inilah berbagai penyebab orang lebih rentan sakit saat bepergian.
Perjalanan jauh dapat mempengaruhi pola tidur normal. Apabila bepergian dalam waktu yang lama, belum lagi menyeberangi batas zona waktu, kita mengalami kurang tidur kronis sehingga kekebalan tubuh menurun.
(Empat Tips Memperbaiki Keuangan Pasca Liburan Akhir Tahun)
Lelah bepergian meningkatkan risiko kita terhadap infeksi bakteri atau parasit. Kedekatan dengan penumpang lain di pesawat terbang ataupun sarana transportasi lainnya membuat kita terekspos berbagai jenis kuman, berdasarkan sebuah studi dari Sanford. Cuci tangan dengan sabun adalah cara mudah yang bisa mengurangi risiko infeksi ini. Perlu diingat, walaupun dewasa ini sudah banyak gel pembersih tangan yang praktis dibawa-bawa tapi tetap tidak menggantikan manfaat mencuci tangan dengan sabun dan air.
Orang rentan sakit saat bepergian juga disebabkan kekurangan cairan (dehidrasi) karena padatnya jadwal atau karena masalah sanitasi kurang baik. Untuk langkah preventif, selalu bawa air mineral kemasan. Dan kalau ingin berhemat, tipsnya adalah pakai sebuah botol minum dengan built-in filter supaya meghindari terus-menerus membeli air kemasan.
(Stres Pascaliburan? Tentu Tidak!)
Penyesuaian terhadap iklim yang berbeda dan juga makanan lokal, jadi kendala sehingga kita merasa tidak fit. Setelah itu biasanya penyakit batuk dan pilek menyerang. Obat batuk bisa dengan mencampurkan air panas bersama jahe atau lemon dan madu. Sakit tenggorokan diatasi dengan berkumur campuran air garam hangat. Kalau mengalami gejala flu, konsumsi sup dan minum banyak air.