Bermain Musik Bikin Kita Lebih Cepat Bereaksi Terhadap Suatu Hal

Ade Sulaeman

Penulis

Bermain musik juga membuat perasaan kita senang

Intisari-Online.com – Kabar baik untuk semua musisi: penelitian menunjukkan bahwa memainkan alat musik bisa meningkatkan reaksi kita terhadap suatu hal. Hal ini memberi keuntungan pada orang-orang dengan usia berapa pun. Namun, lebih spesial untuk orang-orang lanjut usia yang reaksinya semakin melambat seiring bertambahnya umur.

Penelitian terbaru dari University of Montreal’s School of Speech Language Pathology and Audiology, menguji kemampuan reaksi 16 musisi dan19 orang non-musisi yang rata-rata masih kuliah atau baru menjadi sarjana. Para musisi itu terdiri dari orang-orang yang telah berlatih alat musik lebih dari tujuh tahun. Alat musik yang dimainkan adalah biola, piano, harpa, perkusi dan yang lainnya.

Para partisipan dibiarkan duduk di sebuah ruangan tenang dan diminta untuk mengklik mouse komputer setiap mereka mendengar suara dari speaker atau ketika merasakan getaran dari kotak kecil. Secara keseluruhan, mereka yang bermain alat musik memiliki reaksi lebih cepat dibanding yang tidak.

Simon Landry, pemimpin penelitian ini mengatakan, bermain alat musik memerlukan bermacam indera. Dan melatihnya secara rutin bisa menajamkan indera dari waktu ke waktu. “Para musisi harus merasakan senar di jarinya, namun juga harus menekan dengan tepat agar suara yang dihasilkan enak didengar. Latihan tersebut menguatkan jalur syaraf sensorik,” paparnya.

Landry mengatakan, karena reaksi cenderung menurun seiring bertambahnya usia, bermain musik sejak dini bisa membantu mengatasi hilangnya fungsi kognitif yang sering terjadi pada orang lanjut usia. Bermain musik membuat kita selalu siaga.

Lalu bagaimana jika kita tidak pernah memainkannya? Apakah sudah terlambat jika memulainya sekarang? Landry mengatakan, belum jelas apakah ada manfaat bermain musik ketika usia dewasa. Namun, tidak ada salahnya untuk mencoba. “Bermain alat musik bisa menumbuhkan kedisiplinan, fokus dan membangun koneksi baru di otak. Selain itu, juga memberikan rasa senang. Meskipun nantinya tidak meningkatkan reaksi, manfaat tadi bisa mengarahkan kita pada gaya hidup yang lebih seimbang,” pungkas Landry.

Artikel Terkait