Find Us On Social Media :

Memandikan Bayi Tidak Perlu Memakai Waslap

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 12 Januari 2017 | 13:04 WIB

Membedaki Bayi Bisa Berbahaya

Intisari-Online.com – Bukan cuma bahasa yang menunjukkan bangsa, tapi juga cuaca. Turunnya salju, misalnya, hanya ada di negeri tertentu. Sama halnya dengan cahaya matahari yang bersinar sepanjang hari, menjadi identitas negeri tropis. Karena perbedaan cuaca itu, mestinya beda pula perlakukan warga masing-masing negara terhadap penyakit-penyakit yang diderita.

(Negara Mode, Tapi Warga Prancis Paling Jarang Mandi di Dunia)

Celakanya, banyak orang tak menyadari hal itu. Di Indonesia banyak perlakukan warisan kolonial yang dicontek begitu saja dari kebiasaan orang-orang Belanda merawat pasien. Semuanya diterima tanpa pikir panjang. Padahal, namanya saja contekan, bisa benar, dapat juga salah.

Contoh paling gampang soal larangan sering mandi atau mandi malam. Di negeri subtropis seperti Belanda, larangan itu dapat dimaklumi. Udara di sana lebih dingin (terutama di musim dingin) dan kering, sehingga tidak mudah berkeringat. Kulit pun menjadi kering. Makanya, di musim dingin mereka hanya mandi 1 – 2 kali seminggu.

(Mandi Malam Tak Selalu Sebabkan Rematik)

Terlalu sering mandi, terutama pada orang tua, berpotensi mengundang iritasi kulit, serta mudah terserang penyakit batuk pilek (catch cold, atau dalam bahasa Belanda koud gevat). Ketika sakit batuk pilek pun, wong Londo dilarang minum air es, tidak boleh mandi (apalagi mandi malam), tidak boleh kena angin (apalagi angin malam), tidak boleh pakai kipas angin (apalagi AC). Dingin berlebihan bakal mendatangkan penyakit lebih berat (bronkhitis dan paru-paru basah).

Sementara anak-anak dan bayi di sana memerlukan baby oil, cream, dan lotion untuk menjaga kulit mereka. Namun, sekali lagi, cara perawatan itu tepat untuk di negara subtropis. Salah kaprah jadinya kalau cara yang sama diterapkan juga di Indonesia. Pasalnya, di daerah tropis, selain panas, udaranya juga lembab, sehingga badan mudah berkeringat. Karena keringat yang keluar mengandung minyak, kulit akan lembab dan berminyak.

(Perlu Diketahui, Bayi Tak Perlu Bedak dan Minyak!)

Untuk membuat kulit bersih kembali, jalan satu-satunya ya mandi. Selain itu, tidak seperti di Belanda, minum air es atau mandi malam di negeri tropis kayak Indonesia tak akan menyebabkan kedinginan. Sebaliknya, malah mengurangi kepanasan, sehingga mengurangi keluarnya keringat yang berlebihan.

Pada bayi, yang mempunyai lemak cokelat (brown fat), dampak salah kaprah tadi bisa lebih buruk. Jika jarang mandi, bayi jadi lebih gampang kepanasan dan lebih banyak berkeringat. Tubuhnya menjadi lemah, karena kehilangan banyak cairan, sehingga mudah terserang penyakit batuk, pilek, sampai bronkhitis dan paru-paru basah.