Penulis
Intisari-Online.com – Sesaat setelah melahirkan bayinya, seekor jerapah biasanya akan melakukan tindakan kekerasan selama beberapa kali.
Hal pertama yang dilakukan oleh induknya adalah berdiri di belakang anaknya dan memberikan tendangan yang cukup keras ke tubuh bayi Jerapah. Bayi Jerapah kemudian terbangun, lalu mencoba berdiri, namun masih mudah terjatuh karena kakinya yang masih lemah dan mudah goyah. Sang induk kembali bergerak ke belakang bayi Jerapah dan memberi tendangan lagi kepadanya.
Demikian berlangsung beberapa kali hingga si bayi berdiri kokoh dan mulai berjalan menuju puting susu sang induk.
Mengapa? Karena induk Jerapah tahu bahwa satu-satunya peluang bagi bayinya untuk bisa bertahan hidup di hutan adalah dengan berdiri kokoh di atas kakinya sendiri. Jika tidak, maka akan sedemikian mudahnya dia diterkam binatang buas dan menjadi mangsa mereka.
Apakah tindakan induk jerapah adalah tindakan kasih? Sudah pasti. Disiplin bukan berarti bahwa seseorang harus menghajar anak-anaknya dengan ikat pinggang, itu adalah sakit jiwa.
Disiplin adalah ketegasan yang penuh kasih. Disiplin adalah bimbingan. Disiplin bersifat mencegah timbulnya permasalahan. Disiplin menghasilkan dan menyalurkan energi untuk meraih prestasi besar. Disiplin bukan tujuan yang ingin kita capai, tapi kita melakukannya untuk sebuah kepedulian. Disiplin adalah tindakan kasih.
Kadangkala kita harus bersikap keras untuk kebaikan. Tidak semua operasi medis menyakitkan, tidak semua obat berasa manis, tapi kita harus menelannya.
Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang penuh cinta kasih dan disiplin, pada saatnya akan menaruh rasa hormat kepada orangtua mereka.