Penulis
Intisari-Online.com - Banjir rupanya bukan cuma menjadi sebuah bencana.
Malah, ia menjadi sebuah 'berkah' yang melimpah bagi penduduk Ulunggolaka, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, yang menjadi kaya secara tiba-tiba.
Sungai yang melintasi desa tersebut tiba-tiba dipenuhi emas setelah banjir pada sekitar awal April 2017 tahun lalu.
Ratusan warga pun menyerbu lokasi penemuan emas yang terletak di Kelurahan Ulunggolaka, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Lokasi penemuan emas ini menyedot perhatian warga sejak sepekan terakhir.
Bahkan, ada warga yang disebut berhasil mendulang emas di lokasi itu 10 gram-30 gram emas dalam satu hari.
Mardin, salah satu warga yang mendatangi lokasi penemuan emas ini, menjelaskan bahwa saat baru ditemukan hanya warga sekitar lokasi saja yang melakukan pendulangan emas.
"Sekitar empat hari kabar menyebar luas akhirnya sekarang ratusan orang padati lokasi. Kalau kami berbicara hasil memang ada, Pak. Saya saja bisa dapat sampai 30 gram sekali mendulang. Pendulangan masih manual," katanya.
"Jauh juga lokasinya. Kami harus jalan kaki dan mendaki gunung," tegasnya.
Di tempat terpisah, seorang warga bernama Baba pertama kali menemukan emas di daerah itu.
"Saya kan tiap hari berprofesi sebagai tukang gergaji pohon. Saat beristrahat setelah makan siang, saya cuci piring di sungai sambil iseng-iseng mendulang. Eh, ternyata ada emasnya," kata Baba.
Kabar ini pun langsung beredar dari mulut ke mulut. Warga pun sudah melakukan penggalian di sejumlah tempat.
Baca juga:Begini Pengakuan FIFA yang Geram dengan Kekonyolan Maradona Saat Menonton Piala Dunia 2018 Rusia
"Ada warga yang tahu kalau saya mendulang emas. Dia ikut dan ini cerita terus beredar hingga saat ini banyak orang yang lokasi tambang itu," tuturnya.
Hingga saat ini, belum ada aparat yang turut mengawasi.
Kawasan konservasi
Bupati Kolaka Ahmad Safei menyatakan, pemerintah akan segera menertipkan lokasi penemuan emas tersebut.
Sebab, katanya, tempat itu masuk dalam wilayah konservasi.
"Itu kawasan konservasi, dilindungi. Masyarakat tidak dibenarkan beraktivitas di tempat tersebut," kata Ahmad Safei usai mengikuti HUT Sultra ke-53 di kawasan eks MTQ Kota Kendari.
Maka, pemerintah sedang melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat akan status lokasi tersebut.
Ahmad Safei menegaskan, pemerintah memberikan waktu kepada seluruh warga untuk meninggalkan lokasi tersebut dalam kurun waktu dua minggu ke depan.
"Jika masih ada yang melakukan aktivitas penambangan emas, maka kami akan paksa keluar," tegasnya. (Hery Prasetyo)
Artikel ini pernah tayang di grid.id dengan judul: Wow, Habis Banjir Terbitlah Emas, Penduduk Pun Kaya Mendadak