Penulis
Intisari-Online.com - Pihak keamanan belum bisa membebaskan 118 orang dari pembajakan pesawat Afriqiyah Airways di Malta. Namun, aparat keamanan sudah mengepung pesawat Airbus A320 itu dari semua sisi. Belum diketahui berapa orang yang membajak pesawat itu.
Pesawat itu sebenarnya melayani rute lokal di Libya dan terbang dari Sebha ke Tripoli. Namun, pembajak mengarahkan mereka dan mendarat di Malta. Aparat sudah mendapat informasi bahwa seorang pembajak mengaku memegang granat tangan, sebagaimana dilaporkan Times of Malta, Jumat (23/12/2016).
Pada pukul 12.13 waktu setempat, beberapa saat setelah mendarat, mesin pesawat tetap hidup. Tentara nasional Malta (AFM) pun langsung mengepungnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum tampak petugas yang berusaha mendekati pesawat.
Perdana Menteri Joseph Muscat berkicau di Twitter, bahwa diinformasikan sebuah situasi kemungkinan pembajakan. Petugas sedang bersiaga.
Menurut Muscat, pesawat komersial yang sedang melayani rute domestik Libya itu telah mendarat di Malta karena ada potensi pembajakan.
Times of Malta menyebutkan, pesawat tersebut terbang dari Sebha ke Tripoli di Libya dengan membawa 111 penumpang dan tujuh kru. Namun, telah dialihkan oleh pembajak ke Malta.
“Dia mengaku memiliki sebuah granat tangan,” tulis media ternama di Malta tersebut.
Times of Malta Rute pesawat Airbus A320 milik Afriqiyah Airways yang dibajak Pembajak mengaku anggota milisi Al Fatah Al Gadida, pendukung Muammar Khadafy.
Khadafy adalah mantan diktator Libya yang digulingkan oleh sebuah aksi masa prodemokrasi dan tewas mengenaskan di sebuah parit di Sirte, kota kelahirannya di Libya, pada tahun 2011.
Menurut pembajak, sebagaimana dilaporkan oleh Times of Malta, dia bersedia untuk membiarkan semua penumpang keluar terpisah dari kru, jika tuntutannya dipenuhi.
Belum diketahui apa yang menjadi tuntutan utama pada komunikasi tahap awal yang direkam oleh aparat keamanan di sekitar pesawat.
Otoritas bandara Malta telah menginformasikan semua calon penumpang di ruang keberangkatan bahwa penerbangan dibatalkan atau dialihkan sampai situasi normal.
Saat ini pesawat Ryanair dan Lufthansa sedang berada di apron.