Penulis
Intisari-Online.com- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengeluarkan rilis resmi terkait adanya pergeseran pilar kedua di Jembatan Cisomang di Jalan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi, Senin (23/12/2016).
Terkait kondisi ini pihak Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) mengatakan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap keamanan jembatan. Sebab, dikhawatirkan akan ada kejadian yang tidak terduga yang membuat jembatan runtuh.
Mengenai jembatan runtuh, sebenarnya ada beberapa penyebab yang bisa membuat sebuah jembatan runtuh. Berikut 10 alasan mengapa sebuah jembatan bisa runtuh.
(Inilah, 7 Jembatan Terpanjang di Dunia)
Gempa Bumi
Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan beberapa infrastruktur, termasuk jembatan. Seperti gempa yang terjadi kota-kota pesisir California bulan Oktober 1989. Pada kejadian tersebut, ada dua buah jembatan yang runtuh. Beruntungnya sampai saat ini jembatan yang runtuh akibat gempa bumi relatif jarang. Namun ini tidak mengurangi faktor risiko. Oleh karena itu, untuk daerah yang rawan gempa harap diperhatikan dengan baik pembangunan jembatan. Setidaknya meminimalkan adanya korban jiwa jika terjadi gempa dan jembatan runtuh.
Api
Kebakaran bisa menjadi penyebab suatu jembatan runtuh. Walau penyebab ini sangat jarang terjadi, tapi kenyataan beberapa jembatan, apalagi yang terbuat dari kayu, sering terbakar. Sama halnya dengan jembatan rel kereta api. Roda baja dari kereta sering mengirim gemercik api dan membuat api semakin besar. Selain itu, kebakaran bisa saja terjadi dari bahan-bahan yang dibawa di atas jembatan. Semisal truk tangki dan sejumlah zat yang mudah terbakar. Api bisa melelehkan baja dan membuat jembatan runtuh, seperti kejadian tahun 2009 saat truk tanke yang sedang lewat di bawah jembatan Detroit terbakar dan menyebabkan hancurnya jembatan hingga sekarang.
Kecelakaan kereta
Diketahui beberapa jembatan yang ada di dunia adalah untuk jalanan kereta api. Termasuk jembatan terpanjang di dunia yang ada di Jepang. Sebab, jembatan seperti ini rawan runtuh. Pada tahun 1998, ada sebuah kereta kecepatan tinggi dari Jerman yang mengalami masalah kerusakan pada roda. Roda itu ke luar dari rel dan menabrak dermaga jembatan yang membuat beberapa korban meninggal dunia dan menghancurkan jembatan dan kendaraan lain di sekitar dermaga.
Kecelakaan kapal
Kehadiran jembatan biasanya untuk menghubungkan dua buah pulau atau dua buah daerah. Tidak heran jika di bawah jembatan sering dilewati oleh kapal-kapal. Baik kapal kecil sampai kapal besar. Namun yang harus diperhatikan, untuk melewati bawah jembatan sebuah kapal harus menyesuaikan tingginya air. Jika air sedang tinggi tentu air semakin tinggi dan memungkinkan kapal menabrak atau tersangkut di bawah jembatan. Seperti kejadian tahun 1993 ketika runtuhnya jembatan William Seeber di New Orleans akibat sebuah kapal menghantam salah satu tiang jembatan.
(Lama jadi Perbincangan, Jembatan Kaca Terpanjang dan Tertinggi di Dunia Ini Akhirnya Resmi Dibuka)
Banjir
Alasan keenam sebuah jembatan bisa runtuh adalah karena banjir. Terutama banjir besar seperti banjir bandang. Arus air yang kuat terkadang membawa beberapa puing-puing seperti mobil bahkan pohon. Tak heran ketika lewati bawah jembatan, ada bagian jembatan yang terhantam dan membuat jembatan runtuh. Terutama jika jembatan terbuat dari kayu. Keruntuhan sebuah jembatan karena banjir juga bisa menyebabkan erosi sehingga tanah semakin menurun.
Konstruksi yang buruk
Salah satu alasan sebuah jembatan runtuh adalah adanya kesalahan dalam proses pembangunan. Bisa dibilang konstruksi jembatan buruk. Ini bisa menjadi kesalahan manusia yang tidak bisa mengukur ke dalaman tanah dan beban yang akan dilewati jembatan. Seperti kejadian runtuhnya jembatan Quebec tahun 1907 yang ternyata melanggar beberapa perhitungan pembuatan jembatam.
Bahan jembatan yang buruk
Sangat percuma jika konstruksi pembangunan jembatan sangat bagus namun bahan pembangunan jembatan buruk. Untuk pembuatan jembatan diperlukan bahan yang kuat dan kelas satu. Mulai dari bajanya sampai catnya. Sebab bahan jembatan adalah fondasi pertama pembuatan jembatan. Jangan sampai kejadian runtuhnya jembatan Silver yang melintang di atas Sungai Ohio tahun 1967 terjadi lagi. Sebab, ditemukan kecacatan dalam bahan pembuatan jembatan.
Desain jembatan yang buruk
Setelah memilih bahan jembatan, maka hal yang selanjutnya dilakukan adalah memerhatikan design dari jembatan. Jembatan tidak boleh terlalu tinggi atau juga terlalu rendah. Sama tidak boleh terlalu panjang. Selain itu, design juga harus memerhatikan keadaan di sekitar. Seperti bagaimana orang lewat, bagaimana mobil lewat, dan bagaimana kapal lewat jika jembatan di atas air. Sebab, design yang buruk dapat menjadi alasan runtuhnya sebuah jembatan. Seperti kejadian runtuhnya jembatan setapak yang menghubungkan beberapa lantai dalam Hotel Hyatt Regensi di Kansas.
(Robohnya Jembatan Kuning Bali, Lokasi yang “Instagramable”)
Pemeliharaan jembatan yang buruk
Alasan kedua tentang runtuhnya sebuah jembatan adalah pemeliharaan jembatan yang buruk. Ketika jembatan sudah jadi dan bisa digunakan, maka pengguna ataupun tim kontruksi wajib mengontrol keadaan jembatan. Melihat apakah ada bagian yang sudah kropos atau rusak. Melihat umur jembatan. Apakah sudah tua dan siap didesign ulang. Jika tidak mendapatkan pemeliharaan yang benar, jembatan bisa runtuh kapan saja tanpa adanya kecelakaan ataupun gempa.
Kejadian yang tidak terduga
Dan dari semua alasan mengapa sebuah jembatan bisa runtuh maka jawaban paling banyak adalah karena karena kejadian yang tida terduga, semisal sebuah jembatan yang dilewati pertandingan Grand Prix Kuba tahun 1958. Ketika salah satu pembalap menabrak batas circuit dan menyenggol tiang jembatan. Atau ketika jembatan di daerah Seatlle yang tiba-tiba tenggelam karena hujan dan air yang terjadi hanya beberapa jam.