Find Us On Social Media :

Inilah Perempuan Pertama yang Melahirkan Bayi dari Ovarium yang Dibekukan saat Ia Masih Kecil

By Lila Nathania, Minggu, 25 Desember 2016 | 07:02 WIB

Moaza dan bayi ajaibnya

Intisari-Online.com - Belum lama ini di Dubai ada seorang ibu berusia 24 tahun yang berhasil melahirkan melalui proses unik. Ibu muda ini telah menjadi orang pertama yang memiliki bayi dengan menggunakan jaringan ovariumnya saat masih kecil.

Jaringan ovarium ini sudah dibekukan sejak perempuan itu belum emncapai masa puber. Nama perempuan ini adalah Moaza Al Matrooshi. Perempuan asal Dubai ini telah sukses melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat di Portland Hospital yang terletak di London.

(Hati-hati, Gejala-gejala Kanker Ovarium Ini Sering Dianggap Biasa)

Moaza sendiri membekukan ovariumnya saat masih kecil, tepatnya pada umur sembilan tahun, karena ia menjalani kemoterapi. Hal ini dilakukan dengan alasan untuk melindungi ovarium itu dari kerusakan akibat terapi yang keras tersebut.

Sejak lahir, Moaza memang memiliki kondisi unik yang berpotensial fatal, beta thalassaemia, sebuah kelainan pada darah. Kondisi ini memengaruhi salah satu bagian darah yang penting, hemoglobin.  Karena dia harus menjalani berbagai macam perawatan, maka sel-sel reproduksinya pun diselamatkan terlebih dahulu oleh tim dokter. Ovarium kanan Moaza akhirnya dibekukan dalam nitrogen cair selama 15 tahun pada temperatur -196 derajat celcius.

(Tampilan Atlet Voli Putri Aprilia Santini Manganang yang Seperti Pria Disebabkan Sindroma Ovarium Polikistik?)

Setelah menjalani kemoterapi, ovarium kiri milik Moaza langsung berhenti berfungsi dengan normal. Ia langsung masuk ke masa menopause, bahkan sebelum pernah merasakan menstruasi. Untung saja ovarium kanan Moaza sudah diselamatkan terlebih dahulu oleh dokter.

Melihat kondisi Moaza yang tidak bisa mengalami menstruasi, tim dokter kemudian mentransplantasikan sedikit jaringan ovarium Moaza ke bagian ovarium dan rahimnya. Prosedur ini berjalan dengan lancar, setelah operasi transplantasi ini, hormon Moaza kembali normal dan dia bisa mengalami menstruasi.

Sekarang setelah Moaza dewasa dan sudah menikah, ia ingin memiliki anak. Karena itu, ia memilih menggunakan metode IVF atau bayi tabung untuk mendapatkan keturunan. Sperma dari suaminya, Ahmed, diambil dan disatukan dengan sel telurnya. Dari dua embrio yang ditanamkan dalam rahimnya, satu berhasil menempel dan tumbuh dengan selamat selama sembilan bulan. Bayi inilah yang akhirnya berhasil lahir dengan selamat.

(Bagaimana Penanganan Kanker Ovarium?)

Tim dokter utama yang menangani Moaza, Sara Matthews, berkata bahwa ini merupakan satu langkah yang sangat maju. Selama ini memang sudah diketahui bahwa jaringan ovarium bisa diambil dan ditransplantasikan dengan sukses pada perempuan dewasa, namun prosedur ini belum pernah dilakukan pada anak yang belum menstruasi.

Kasus Moaza yang unik ini membuktikan bahwa transplantasi ovarium saat anak masih kecil pun bisa sukses. Jaringan ovarium yang dibekukan sejak kecil tetap bisa berfungsi dengan baik ketika dikembalikan ke tubuh setelah sang pemiliknya dewasa.

Moaza sendiri dikabarkan sangat bahagia karena sudah menjadi ibu. Ia berkata bahwa peristiwa ini adalah keajaiban. Moaza berkata bahwa ia sudah menunggu sangat lama untuk bisa memiliki bayi yang sehat.