Penulis
Intisari-Online.com - Serangan penembak di kantor surat kabar Capital Gazette di Annapolis, Maryland, Amerika Serikat, pada Kamis (18/6/2018), tidak menyurutkan langkah staf redaksi untuk mengejar "deadline".
Kendati masih belum mengetahui rekan-rekannya yang tewas atau terluka, para jurnalis masih mengerjakan tulisan di tempat parkir mobil untuk penerbitan surat kabar pada esok paginya.
"Kami akan menerbitkan surat kabar besok, kata Chase Cook, salah satu dari enam wartawan Capital Gazette.
Penembakan massal yang terjadi saat rapat redaksi sore hari sedang berlangsung telah menyebabkan lima orang tewas.
Sementara, fotografer harian tersebut, Joshua McKerrow, bekerja dengan laptopnya di belakang truk pikap.
Baca juga:Ingin Beli Ponsel Bekas? Inilah 5 Hal Penting yang Harus Anda Perhatikan
Tenggat deadline untuk menyelesaikan naskah pada pukul 21.30 waktu setempat.
Chase bekerja dengan menggunakan smartphone miliknya untuk mengakses sistem editorial surat kabar.
"Saya tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan kecuali ini. Kami hanya melakukan pekerjaan kami," ucapnya, seperti dilansir dari AFP.
Chase tidak berada di kantor ketika pria bersenjata melepaskan tembakan. “Yang saya tahu ada lima orang tewas," katanya.
Sejauh ini, polisi masih mencari ancaman dari media sosial yang diterima oleh kantor surat kabar tersebut.
Harian Capital Gazette mempekerjakan satu tim kecil yang terdiri dari 13 jurnalis dan fotografer.
Kantornya terletak di lantai dasar di Jalan 888 Bestgate, dengan pintu kaca yang biasanya selalu tertutup.
Seorang pekerja perusahaan asuransi yang berada di lantai atas gedung, Sean Robinson, mengaku berlindung sejauh mungkin dari pintu masuk untuk menyelamatkan diri.
"Hei, penembakan sedang berlangsung. Berdoalah," begitu pesan yang dikirim Robinson kepada istrinya.
Dua lantai dibawahnya, asisten dokter gigi Gracie Rustin sedang menangani seorang pasien, saat dia mendengar suara gaduh.
Namun, dia tidak menyadari jika suara itu merupakan insiden penembakan. Dia dikawal ke tempat aman bersama dengan pekerja kantor lainnya.
"Begitu pintu lift terbuka, polisi dengan senjata bilang 'Angkat tangan, angkat tangan', dan saya mulai menangis," katanya. (Veronika Yasinta)
(Artikel ini telah tayang dikompas.comdengan judul "Kantornya Diserang Penembak, Jurnalis Surat Kabar di AS Tetap Kejar "Deadline"")
Baca juga:(Video) Duh, Wanita Ini Terpeleset dan Tertabrak Mobil Setelah Menyeberang Dengan Memakai High Heels