Find Us On Social Media :

Facebook Melakukan Penyesatan Soal Pembelian WhatsApp?

By Hery Prasetyo, Rabu, 21 Desember 2016 | 11:30 WIB

WhatsApp sudah menjadi milik Facebook.

Intisari-Online.com - Uni Eropa menuduh Facebook melakukan penyesatan saat memberi informasi selama proses akuisisi WhatsApp pada 2014. Jika tuduhan itu terbukti benar, Facebook bisa dikenai denda dalam jumlah besar.

Adapun informasi menyesatkan yang diberikan Facebook terkait mekanisme penyatuan akun pengguna antar-layanan. Menurut Uni Eropa, Facebook kala itu mengatakan tak bisa menggabungkan akun penggunanya dengan WhatsApp, meski berada di bawah satu payung.

Nyatanya, dua tahun setelah akuisisi tersebut, Facebook mulai menyinkronisasi data pengguna WhatsApp. Tepatnya pada Agustus 2016, informasi pengguna WhatsApp secara default dibagi ke Facebook.

http://intisari-online.com/read/whatsapp-dibeli-facebook-triliunan-rupiah-55-karyawannya-jadi-miliuner

Jika tak bersedia, pengguna WhatsApp harus mengubah penyetelan default-nya. Facebook mengklaim pembagian data tersebut agar pengguna WhatsApp bisa lebih mudah bertemu teman di jejaring sosialnya.

Yang jelas, tindakan Facebook itu menyangkal pernyataannya sendiri di hadapan tim penyelidik Uni Eropa dua tahun lalu, sebagaimana dilaporkan WSJ dan dihimpun KompasTekno, Rabu (21/12/2016).

Facebook dengan ini terancam denda sebesar 1 persen dari pendapatan global. Jika merujuk pada pendapatan 2015 lalu, dendanya sekitar 179 juta dollar AS atau setara Rp 2,4 triliun.

Lembaran denda harus segera diisi Facebook sebelum akhir Januari 2016. Pihak layanan yang didirikan Mark Zuckerberg itu tampak santai ketika diminta konfirmasi.

"Kami secara konsisten memberikan informasi akurat tentang rencana dan kapabilitas teknis," kata dia.

"Kami menghargai proses yang berjalan dan yakin kajian sepenuhnya akan mengonfirmasi bahwa Facebook punya itikad baik," ia menambahkan.