Dibeli Pangeran Arab Senilai Rp6 Triliun, Inilah Lukisan Termahal di Dunia

Mentari DP

Penulis

Lukisan ini dibeli oleh Pangeran Arab Saudi Bader bin Abdullah bin Mohammed bin Farhan Al Saud senilai 450 juta US Dollar (Rp6 triliun) pada November 2017.

Intisari-Online.com - Beberapa waktu lalu, publik sempat dihebohkan dengan pembelian mahakarya Leonardo Da Vinci sehingga menjadikannya sebagai lukisan termahal di dunia.

Kini, masyarakat dapat menyaksikan langsung lukisan itu yang akan dipamerkan mulai 18 September 2018 di museum Louvre Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Museum Louvre Abu Dhabi merupakan museum pertama yang menggunakan nama Louvre di luar Perancis dan dinobatkan sebagai museum universal pertama di Arab.

Lukisan berjudul "Salvator Mundi" yang menampilkan wajah Yesus Kristus, dibeli oleh Pangeran Arab Saudi Bader bin Abdullah bin Mohammed bin Farhan Al Saud senilai 450 juta US Dollar (Rp6 triliun) pada November 2017.

Biaya tiket masuk untuk umum ke museum tersebut sekitar 17 US Dollar (Rp240.000).

Baca juga:Inilah Komputer Terkecil di Dunia, Ukurannya Lebih Kecil dari Butiran Beras Lho!

Setelah dipajang di Dubai, mahakarya ini akan dipinjamkan ke museum Louvre di Paris dan dipamerkan mulai 24 Oktober 2019 hingga 24 Februari 2020.

Salvator Mundi dilukis pada tahun 1500 dan baru 6 tahun lalu dinyatakan sebagai asli, setelah lama dianggap sebagai salinan dari salah satu murid Da Vinci.

"Hilang dan tersembunyi begitu lama di tangan pribadi, karya Leonardo Da Vinci sekarang menjadi hadiah kami bagi dunia,” kata ketua Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Abu Dhabi, Mohamed Khalifa Al-Mubarak.

Lukisan Salvador Mundi menggambarkan potret setengah badan dari Yesus Kristus sedang memegang bola kristal di tangan kiri-Nya.

Sementara, tangan kanan Yesus terlihat memberkati dunia. Namun, lukisan itu masih menuai kontroversi.

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh penulis buku Leonardo da Vinci: the Biography, Walter Isaacson, keaslian lukisan tersebut diragukan.

Menurutnya, Da Vinci yang dikenal sebagai pelukis, ilmuwan, penemu, dan insinyur, malah tidak memasukkan unsur ilmiah dalam lukisan "Salvator Mundi".

Isaacson mengkritik bagian lukisan yang memperlihatkan Yesus memegang bola kristal. Dalam lukisan itu, Da Vinci terlihat tidak memperhitungkan distorsi optik bola kristal tersebut.

Padahal, saat lukisan Salvator Mundi dibuat pada 1500-an, tahun yang sama tepatnya 1506-1513, Da Vinci juga sedang tertarik dengan studi optik dan cahaya. (Veronika Yasinta)

(Artikel ini telah tayang dikompas.comdengan judul "Lukisan Termahal Dunia yang Dibeli Pangeran Arab Dipamerkan di Abu Dhabi")

Baca juga:Riset: Anak Pertama Lebih Pintar dari Adiknya, Benarkah Begitu?

Artikel Terkait