Polisi Terkecoh, Dikira Nenek Sekarat Ternyata Maneken untuk Pelatihan Pertolongan Pertama

Ade Sulaeman

Penulis

Nenek sekarat yang tak lain adalah maneken

Intisari-Online.com -Sejumlah polisi di Hudson, New York, Amerika Serikat, terkecoh. Mereka mengira ada seorang nenek sekarat di dalam mobil sehingga harus ditolong. Ketika kaca mobil itu dipecah, ternyata itu tak lebih dari sebuah maneken yang biasa digunakan untuk pelatihan pertolongan pertama.

Cerita bermula ketika suatu pagi seorang warga menelepon polisi dengan panik. Si panik itu melaporkan, ada seorang nenek yang terjebak di dalam mobil di sebuah area parkir di kota itu. Nenek itu, duduk di kursi penumpang dan berselimut salju, terlihat seperti sekarat karena kedinginan.

(Nenek Ini Menunggu Selama 96 Tahun untuk Bisa Memberikan Suara pada Calon Presiden Perempuan)

Tak lama kemudian, seperti dilaporkan The Times Union, polisi pun bergegas menuju ke lokasi yang disebut oleh saksi mata itu. Di tempat kejadian, sejumlah polisi mendapati sosok perempuan tua tak bergerak, dengan masker oksigen menutup mulutnya.

Tanpa berpikir panjang, mereka memecahkan kaca jendela mobil itu untuk masuk dan melakukan penyelamatan. Informasi yang terkumpul menyebut, kendaraan itu terparkir sejak malam sebelumnya. Namun, apa yang terjadi setelah polisi masuk ke mobil?

Ternyata, sosok yang dikira sekarat itu tak lebih dari sebuah maneken. Maneken itu terlihat sangat mirip dengan sosok manusia. Boneka itu ternyata biasa digunakan untuk pelatihan pertolongan pertama. Polisi terkecoh.

Begini penampakannya:

Asal tahu saja, boneka maneken itu terlihat sangat realistis. Dengan pakaian lengkap, kaca mata, gigi, dan bahkan sepatu. Pemilik mobil yang kemudian muncul di tempat kejadian mengaku biasa membawa boneka itu ke mana-mana.

Ia mengaku, trik itu dilakukan untuk mencegah niat pencuri yang hendak membongkar mobilnya.

“Dalam pemahaman kami, pemilik bisa mengerti tentang langkah yang terpaksa kami lakukan itu,” ungkap Kepala Polisi L Edward Moore. “Namun, dia sempat melontarkan protes keras dengan kata-kata yang vulgar kepada anggota kami.”

Tentu, tak ada dakwaan apa pun yang dilayangkan dalam insiden ini. Bahkan, polisi mengucapkan terima kasih kepada warga yang bersedia melaporkan kondisi mencurigakan itu kepada polisi.

Hal itu, menurut Moore, merupakan cermin dari kepedulian warga akan kenyamanan dan keamanan hidup di lingkungan mereka. Selanjutnya, polisi mengingatkan agar warga lebih bijaksana jika ingin membawa atau membeli maneken dan menempatkannya di dalam mobil.

“Agar kondisinya menjadi jelas bagi semua warga, perlu saya ingatkan, jika warga menyimpan maneken di dalam mobil, maka ada kemungkinan kami memecahkan jendela mobil itu,” kata Moore. “Saya memuji langkah warga yang mau memberikan laporan kepada polisi, dengan niat membantu menyelamatkan nyawa sesama manusia.” (Kompas.com/CNN/BBC)

Artikel Terkait