Penulis
Intisari-Online.Com – Kenapa orang semakin tua semakin takuti ambil risiko, tidak seperti remaja atau dewasa muda? Banyak yang mengatakan mungkin karena mereka semakin bijak dan sudah mengalami asam garam kehidupan. Namun, menurut studi terbaru, hal itu bisa disebabkan oleh pengaruh jaringan penghubung “gray matter” – prosesor inti di otak.
Para peneliti dari Universitas Yale dan New York menemukan fakta bahwa orang dewasa yang tak mau lagi ambil risiko memiliki gray matter yang lebih sedikit pada parietal korteks kanan (bagian otak yang berkaitan dengan pengambilan keputusan berisiko).
Pada studi ini, para peneliti meminta partisipan dewasa yang berusia 18 hingga 88 tahun untuk bermain game yang melibatkan risiko. Mereka diminta untuk memilih permainan yang “lebih pasti” seperti kartu atau permainan yang penuh risiko kalah seperti lotere.
Seperti yang telah diduga, partisipan yang memilih permainan kartu – yang tidak banyak risiko – adalah orang-orang yang umurnya lebih tua dibanding mereka yang memilih lotere. Lebih lanjut, ketika para peneliti melakukan pindai otak pada partisipan, mereka menemukan bahwa rendahnya jumlah gray matter di otak mempengaruhi pengambilan keputusan penuh risiko.
Hasil tersebut membuktikan bahwa ada perubahan pada otak seiring bertambahnya usia sehingga mempengaruhi pola pengambilan keputusan mereka. Menurut Ifat Levy, ahli saraf di Universitas Yale yang juga peneliti studi ini, dilihat dari sisi psikologis, hal tersebut juga masuk akal.
“Orang-orang dewasa tidak lagi mengambil keputusan berisiko seperti ketika masih remaja karena mereka merasa tidak bisa mengatasi konsekuensinya lagi. Selain itu, mereka juga merasa memiliki waktu yang lebih sedikit untuk ‘memperbaiki’ masalah jika keputusan yang diambil tidak berjalan dengan baik,” paparnya.