Find Us On Social Media :

Apa Manfaat E-tilang bagi Aparat Kepolisian?

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 16 Desember 2016 | 13:33 WIB

Hendak Ditilang Karena Masuk Thamrin, Pemotor Harley Davidson Malah Kabur

Intisari-Online.com - Sejak Jumat hari ini kepolisian akan resmi memberlakukan e-tilang. Tujuan program yang bisa diakses melalui aplikasi di ponsel pintar ini, seperti dilaporkan Intisari-Online.com, Kamis (15/12), adalah untuk mempersingkat proses penilangan. Lalu apa manfaat e-tilang bagi aparat kepolisian?

Baca juga: Polisi akan Berlakukan E-Tilang Mulai Besok

Selain untuk mencegah terjadinya transaksi keuangan langsung, menurut Guru Besar Transportasi Universitas Tarumanegara dan Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Lalu Lintar dan Angkatan Jalan Leksmoni Suryo Putranto, seperti dikutip dari Kompas.com, e-tilang ini bisa memperbaiki wibawa aparat penegak hukum.

“Ini harus didukung,” ujarnya.

Laki-laki yang biasa disapa Prof. Leksmono ini juga berharap agar program ini sebisa mungkin terus dikembangkan menjadi e-enforcement (penegakkan hukum di era digital), yang bersifat tagihan langsung ke rekening pemilik kendaraan (pelanggar).

“Aplikasi ini juga bisa terintegrasi dengan ERP (Electronic Road Pricing), pembayaran tol, parkir dan lain sebagainya. Semua sistem harus ada mekanisme pengawasan, seperti ERP, nanti akan diawasi oleh sebuah dewan yang dibentuk sesuai amanat Peraturan Pemerintah,” ujar Prof Leksmono.

Tak hanya itu, pengembangan E-Tilang, menurut Prof. Leksmoni, juga bisa sampai pada tahap teknologi deteksi elektronik yang memungkinkan akurasi kriteria pelanggaran. Misalnya, pelanggaran lampu merah, pelanggaran yellow box junction, pelanggaran parkir, tunggakan pajak kendaraan, dan pelanggaran lalu lintas lainnya.

Baca juga: Laki-laki Ini Mengaku sebagai Keturuna Alien Supaya Tidak Ditilang Polisi

“Deteksi elektronik merupakan gabungan antara kamera dengan prinsip APNR (automated plate number recognision), di mana alat tersebut akan melakukan deteksi otomais (sensor) kepada on board unit yang ada di kendaraan pelangar (yang  berisikan basis data kendaraan), dan ada juga teknologi yang lebih murah dengan stiker RFID, tapi itu mudah terkelupas,” ujar Prof Leksmono.