Intisari-online.com—Laki-laki yang memiliki perilaku playboy dan misoginis (merasa memiliki kekuasaan terhadap perempuan, benci, bahkan melakukan diskriminasi seksual) lebih mungkin mengalami masalah mental ketimbang laki-laki yang tidak seksis.
Journal of Counceling Psychology yang diterbitkan oleh American Psychological Association menyebutkan bahwa ada hubungan linier yang ditemukan dari analisis perilaku seksis dan kesehatan mental. Contohnya, mereka cenderung mengalami depresi.
“Laki-laki yang memegang prinsip playboy dan misoginis, tidak hanya dipandang sinis oleh masyarakat sosial, namun juga berpotensi buruk bagi kesehatan mental,” kata Joel Wong, profesor psikologi dari Indianan University Bloomington.
Di Media Sosial, Ternyata Perempuan Lebih Misoginis Dibanding Laki-laki
Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan lebih dari 19.000 pria di AS selama 11 tahun. Dengan merumuskan 11 prinsip yang dianggap para ahli menggambarkan masyarakat khususnya laki-laki yang terlalu menjunjung tinggi maskulinitas.
Dari penelitian itu ditemukan bahwa ciri-ciri dan nilai yang dimiliki laki-laki playboy dan misoginis sangat erat hubungannya dengan masalah kesehatan mental. Contohnya, seorang laki-laki playboy cenderung angkuh dan arogan. Biasanya ia enggan melakukan hal-hal yang menurutnya menjatuhkan harga dirinya. Kisah sederhananya saja, saat ia tersesat di jalan ia enggan untuk bertanya. Hal ini merupakan contoh klasik dari ego.
Umumnya, pria playboy dan misoginis mengalami situasi-situasi seperti itu dalam dirinya, hanya saja ia terlalu malu untuk mengakui kelemahannya. Akhirnya, kondisi ini mempengaruhi kesehatan mentalnya. Hubungan interpersonal dan intrapersonal yang tidak berjalan dengan baik sungguh sangat mempengaruhi kejiwaan seseorang.
Saat Putra Bos Playboy Bertunangan dengan Aktris Film Harry Potter