Penulis
Intisari-Online.com - Sebuah gunung berbentuk piramid di Antartika sedang menjadi pembicaraan banyak orang di dunia, terutama di media sosial. Pertanyaan yang mendominasi adalah, piramid di Antartika itu buatan manusia atau alam?
Benua es di kutup selatan itu memang masih menyimpan rahasia, karena masih belum dieksplorasi oleh manusia secara lebih detil. Maka, begitu muncul foto sebuah piramid di Antartika, muncul pula berbagai teori.
Ada yang mengatakan bahwa jutaan tahun lalu kemungkinan ada kehidupan dan peradaban di Antartika. Sebagian berteori itu buatan mahluk angkasa luar atau alien.
Namun, seperti dilansir BBC.com, para ilmuwan mengatakan, piramid itu akibat erosi yang berlangsung selama ratusan juta tahun. Demikian dilansir Live Science.
"Ini hanya gunung yang seperti piramid," kata Eric Rignot, seorang profesor ilmu sistem bumi di University of California.
"Bentuk piramid bukan kemustahilan. Banyak puncak gunung berbentuk piramid, tapi kebanyakan hanya memiliki satu atau dua wajah. Ini memiliki empat wajah," lanjutnya.
Gunung berbentuk piramid itu bagian dari jajaran pegunungan Ellsworth. Gunung itu ditemukan penjelajah Amerika, Lincoln Ellsworth, lewat penerbangan pesawat pada 23 November 1935. Ini menurut jurnal yang dipublikasikan oleh Geological Survey Amerika Serikat (USGS) pada 2007.
Gunung berbentuk piramid itu juga belum diberi nama. Letaknya di bagian selatan pegunungan Ellsworth, di areal yang disebut Heritage Range. Area itu dikenal memiliki banyak fosil, termasuk fosil binatang-binang era Cambrian pada 500 juta tahun lalu. Ini juga berdasarkan laporan USGS pada 1972.
Gunung piramid itu juga tak terlalu tinggi. Menurut Google Earth, tingginya hanya 1.265 meter di atas permukaan laut, kurang dari seperlima ketinggian gunung Denali yang merupakan gunung tertinggi di Amerika Utara.
"Mungkin gunung itu jauh dibanding Denali, tapi bentuknya yang unik seperti piramid sangat menarik," kata Mauri Pelto, seorang profesor ilmu lingkungan di Nichols College di Dudley, Massachusets.
Menurut Petro, bentuk piramid itu kemungkinan disebabkan oleh penutupan oleh salju dan hawa dingin. Salju itu yang menyebabkan retak dan kemudian puncaknya terkikis hingga akhirnya menyerupai piramid.
Gunung itu memiliki 4 muka. Tiga di antaranya memperlihatkan tanda pernah terjadi longsoran