Penulis
Intisari-Online.com – Di satu tempat hiduplah dua saudara yang sudah tidak memiliki orangtua. Dua saudara ini diwarisi tanah yang luas sehingga mereka mengerjakannya bersama. Sudah bertahun-tahun mereka mengelola tanah ini dan membagi hasilnya hingga suatu ketika mereka mengalami konflik.
Konflik ini awalnya hanyalah masalah kecil saja. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, dua bersaudara ini makin tak rukun. Hampir semua hal mereka permasalahkan mulai dari membeli mesin baru, mencari dan menggaji pekerja, mendistribusikan hasil panen, dan sebagainya. Mereka terus bertengkatr hingga akhirnya dua saudara itu membuat kesepakatan.
Sang kakak dan adik ini membagi tanah menjadi dua dan mereka kemudian tinggal sendiri-sendri. Mereka menerapakan sistem yang dianggapnya lebih benar dan sudah tidak mencampuri hidup satu sama lain lagi. Hal ini terjadi selama bertahun-tahun dan mereka tak pernah bertegur sapa lagi.
Kakak beradik ini sama-sama sukses, Keduanya bisa menghasilkan panen yang baik. Ternyata, cara kerja keduanya sama-sama bisa diterapkan dengan baik. Namun, mereka sudah terlanjur bermusuhan. Tidak ada satu pihak pun yang ingin melakukan rekonsiliasi. Karena itu, tahun demi tahun pun tetap terlewati dalam sunyi.
Kakak beradik ini sama-sama tak pernah saling mengunjungi. Hingga keduanya sudah berkeluarga, mereka tak pernah bertemu. Satu sama lain hanya saling mengetahui kabar dari desas-desus yang terdengar lewat para tetangga.