Kisah Ketika Kekaisaran Ottoman Selamatkan 150.000 Orang Yahudi dari Pembantaian

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Intisari-online.com - Yahudi, mungkin orang mendengarnya akan selalu terngiang dengan negara Israel.

Salah satu negara, yang kini menjadi sasaran kebencian mayoritas umat muslim di seluruh dunia, atas tindakannya menjajah Palestina.

Meski banyak kecaman muncul dari banyak umat muslim di seluruh dunia, sebuah kisah menyentuh hati sempat terjadi, ketika sebuah negara muslim menyelamatkan ratusan ribu kaum Yahudi.

Peristiwa tersebut terjadi tepatnya pada Juli 1492, ketikanegara baru Spanyol mengusir penduduk Yahudi dan Muslimnya sebagai bagian dari Inkuisisi Spanyol.

Baca Juga :Mulai dari Caranya Berpakaian hingga Bahasa Tubuh, Meghan Markle Dianggap Tiru Kate Middleton

Baca Juga :Waspadailah, 7 Tanda Penyakit Jantung di Tubuh Ini Dapat Anda Lihat dengan Mata Telanjang

Sebagai tanggapan, Khalifah negara Islam, Sultan Bayezid II, mengirimkan Angkatan Laut dari negeri Ottoman di bawah komando Laksamana Kemal Reis ke Spanyol untuk mengevakuasi mereka dengan selamat ke tanah Ottoman (sekarang Turki).

Lebih dari 150.000 pengungsi Yahudi mencari perlindungan dari Kekaisaran Ottoman.

Sultan telah mengirim para ferman (Dekrit Kekaisaran) ke seluruh Kekaisaran bahwa para pengungsi harus disambut.

Dalam proklamasinya, Sultan mengatakan kepada orang-orang Yahudi bahwa ia penyelamatan tersebut adalah perintah Allah, untuk menjaga keturunan Nabi Ibrahim dan Yakub.

Baca Juga :Jadi Teknologi Canggih di Piala Dunia 2018, Ini 3 Tugas Menarik VAR

Untuk melihat umat Yahudi, bahwa mereka memiliki makanan untuk dimakan dan untuk membawa mereka di bawah perlindungannya.

Mereka harus datang dan menetap di Istanbul, dan hidup dalam damai di bawah naungannya, di mana mereka dapat terlibat dalam perdagangan bebas dan memiliki properti.

Sultan Bayezid memanggil seorang perwakilan dari semua gubernur di provinsi-provinsi Eropa.

Ia memerintahkan mereka, tidak hanya menahan diri dan memukul mundur para pengungsi Spanyol, tetapi juga memberi mereka sambutan yang ramah, dan disambut baik.

Baca Juga :Terkenal Akurat, Marcus si Babi Ini Ramal Pemenang Piala Dunia 2018

Dia mengancam semua orang yang memperlakukan orang Yahudi dengan kasar atau menolak mereka masuk ke Kekaisaran.

Kerajaan Ottoman yang berlangsung lebih dari 600 tahun dan menguasai wilayah geografis yang luas termasuk Palestina, Irak dan Suriah.

Negara ini adalah yang terakhir dari suksesi negara Islam dari masa Nabi Muhammad (saw) dan sejarah menjadi saksi untuk keadilan dan kemanusiaan yang ditemukan dalam kekhalifahan.

Khilafah akan memenuhi kebutuhan ekonomi dan sosial masyarakat baik Muslim maupun non-Muslim dan memungkinkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan seni berkembang.

BACA JUTGA:Misteri Kubah Batu Yerusalem: Sumur Jiwa, Pusat Dunia, dan Tempat Disimpannya Tabut Perjanjian

Artikel Terkait