Beginilah Cara Pangeran Charles Dididik Untuk Menjadi Raja Inggris

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Intisari-Online.com – Bagaimana caranya belajar menjadi raja Inggeris? Bukan Inggeris jaman dahulu yang mengarahkan matanya ke Iaut, melainkan Inggeris yang lebih menyibukkan dirinya dengan rekan-rekannya di daratan Eropah, Inggeris yang bermaksud menaruh kamera-kamera TV di Majelis Rendah agar rakyat bisa mengikuti debat-debat parlemen?

Tulisan ini diambil dari Majalah Intisari edisi Agustus 1975, ketika Pangeran Charles belum menikah dengan Putri Diana.

Pangeran Charles hampir tidak punya kesempatan untuk mengemukakan pertanyaan ini kepada dirinya sendiri. Tahun 1951, ketika ia baru berumur 3 tahun, kepadanya sudah dijejalkan gelar Duke of Cornwall, Duke of Rothesay, Earl of Carrick, Baron Renfew dan Lord of the Isles.

Sesudah bersekolah sebentar di sekolah yang anggun di Kensington yang juga anggun, ia dikirimkan ke "prep school" yang sederhana di Cheam, Berkshire pada tahun 1957. Belum pernah calon raja Inggeris masuk sekolah ini.

Meskipun Pangeran Philip, ayah pangeran Charles pernah bersekolah di sana, tetapi sekolah itu benar-benar sederhana. Cheam tidak berkenan di hati sebagian orang.

"Seorang pangeran tidak pantas mendapat pendidikan di sekolah sesederhana itu," kata mereka dan dengan agak kurang ajar mereka bertanya apakah ratu juga mau begitu sederhananya sampai bersedia naik sepeda kemana-mana di luar kota seperti sepupu jauhnya di Nederland?

Baca juga: Bukan Pangeran Charles, Melainkan Sosok Inilah yang 'Obati' Kesedihan Pangeran William Setelah Putri Diana Meninggal

Jual tanda tangan karena kurang uang saku

Di Cheam Charles dengan 9 anak laki-laki lain tinggal dalam sebuah ruang tidur yang besar di asrama yang keras disiplinnya. Ternyata ia tidak menonjol di bidang pelajaran maupun olahraga. Team soccer yang dikepalainya hanya bisa membuat 4 goal sepanjang tahun, dan membiarkan gawang sendiri kebobolan 24 kali.

Pangeran Charles tidak menyembunyikan kekurangan semangatnya untuk menuntut kehidupan model Sparta yang dipaksakan oleh ayahnya.

Tahun 1962 Pangeran Philip mengirimkan puteranya ke sekolah menengah Gordonstoun di Skotlandia. Ini berarti bahwa Charles tidak pernah akan bisa jadi anggota perhimpunan alumni Eton, meskipun ia terdaftar di Eton sejak kecil.

Ia tidak disekolahkan di sekolah enengah yang termasyhur itu, yang sudah menghasilkan banyak orang-orang gede Inggeris.

Meskipun ia dipaksa menjalankan disiplin yang begitu keras, Charles yang masih muda itu tidak menggerutu. Bahkan ia menunjukkan rasa humornya. Di Cheam umpamanya, ia merasa tidak senang mendapat uang saku yang kira-kira cuma 1 pon per triwulan.

Baca juga: Pangeran Charles Punya Dukun Tempatnya Berkeluh Kesah, Siapa Orang Spesial Itu?

Karena itu ia menjual tandatangan. Akibatnya timbul sedikit skandal sehingga tandatangan-tandatangan itu dibeli kembali.

Sesudah keluar dari Gordonstoun, pangeran pernah berkata bahwa kenang-kenangannya yang paling buruk selama di sekolah ini ialah "peristiwa cherry-brandy". Ketika itu pangeran yang baru berumur 14 tahun diikuti oleh turis-turis sehingga ia mencari tempat untuk menyingkir ke sebuah pub.

Di rumah minum ini ia memesan minuman yang pertama terlintas di otaknya: Cherry brandy. Seorang wartawan mengenali pangeran dan berita inipun tersebar ke seluruh dunia.

Di Gordonstoun Charles pernah dirangket dengan rotan. Hukuman ini masih umum dilakukan di "public schools" Inggeris. (Di Inggeris, public school justeru sekolah swasta).

Duke of Edinburg ingin agar puteranya menjadi "manusia udara terbuka" dan dididik dengan disiplin yang keras. Tetapi ini ditentang oleh semua orang. Dr Hahn, bekas guru pembimbing Charles dan direktur Gordonstoun menyatakan:

Baca juga: Tak Hanya Biaya Nikah, Biaya Perceraian Pangeran Charles pun Mahal, Hampir Seratus Miliar!

"Mungkin Charles akan memuja ayahnya seperti yang dikatakan oleh salah seorang teman Duke, tetapi saya pribadi yakin bahwa kedua orang itu sangat berbeda".

Ke Australia

Januari 1966, ratu dan pangeran Philip membuat keputusan yang "revolusioner". Mereka mengirim Charles untuk meneruskan pelajarannya ke sekolah menengah Australia, di Timbertop!

Sekolah inipun mirip Gordonstoun: anak laki-laki mengendarai kuda melewati semak-semak, memotong kayu, mencukur domba dan mengerjakan pekerjaan rumahtangga sendiri.

Tapi kemudian Charles kembali ke Gordonstoun lagi untuk duduk di kelas terakhir sebelum bisa memasuki Trinity College di Universitas Cambridge.

Di sini Charles harus menunjukkan kemampuannya. Tadinya ia belum pernah jadi murid yang cerdas bahkan ia punya reputasi (di koran-koran) sebagai murid yang lambat. Charles tidak mempedulikan gossip-gossip.

Baca juga: Pangeran William dan Kate Middleton Sengaja 'Reka Ulang' Foto Pangeran Charles dan Putri Diana, Ini Hasilnya!

Pada akhir tahun ia mendapat angka baik sekali untuk arkeologi dan antropologi. Dua tahun kemudian ia lulus dari jurusan sejarah (1970).

Selama musim panas tahun 1969 ia belajar 9 minggu di University of Wales. Sesudah itu ia pidato panjang dalam bahasa Wales yang melunakkan dan menyenangkan hati pendengar-pendengarnya, yang tadinya tidak begitu suka pada pangeran yang "diterjunkan" ke tengah-tengah mereka.

Tetapi ujian-ujian yang paling berat masih menunggu Charles. Ia harus membuat Inggeris "menemukan" pangeran mereka, sang putera mahkota yang sejauh ini hanya dikenal lewat foto-foto (yang sering dalam keadaan tampak bodoh) dan gossip.

"Kamus kecil" Inggeris - Jerman

Musim semi 1969, hanya beberapa minggu sebelum pelantikannya sebagai Prince of Wales, Charles memberikan wawancara radio yang pertama. Ternyata reaksi dari publik sangat menyenangkan.

Orang Inggeris menemukan pemuda yang serius tetapi juga penuh humor, yang sadar akan pentingnya misi yang ia pikul tetapi juga penuh dengan kerendahan hati yang lembut.

Baca juga: Jarang Disorot, Inilah 3 Anak Ratu Elizabeth II Selain Pangeran Charles

Charles segera terlepas dari pendidikan kaku yang diinginkan oleh ayahnya. la mengerti bahwa ia harus merhpergunakan humor untuk meluweskan kekakuan.

Sebagai "commanding colonel" dari Resimen Kerajaan dari Wales, ia menunjukkan , bahwa ia mengenal semua bawahannya dan ia bahkan mengeluarkan daftar kata-kata Inggeris-Jerman untuk membantu tentara yang diposkan di Jerman agar tidak mengalami kesulitan bahasa untuk menaklukkan gadis-gadis Jerman.

Ketika tinggal di Royal Air Force School di Cranwell tahun 1971, pangeran berhasil masuk ke tempat pengeras suara dan mengumumkan bahwa semua perwira harus meninggalkan sepatunya di tempat tertentu, karena sepatu-sepatu itu mempunyai kesalahan yang akan diperbaiki oleh pabrik pembuatnya.

Perwira-perwira menurut. Baru 3 hari kemudian mereka tahu bahwa, ini cuma lelucon. Pada suatu kesempatan, ia diundang oleh persatuan penjahit pakaian pria terkenal.

Charles mengenakan setelan lengkap tanpa cela (tails dan sebagainya). Tetapi di atas pakaian itu ia mengenakan jas berburu dan Charles sangat menikmati ekspresi wajah pengundang-pengundangnya.

Baca juga: Terlihat Harmonis, Ternyata Camilla dan Pangeran Charles 'Pisah Ranjang' dan Punya Kamar Berbeda

Meskipun punya rasa humor, tetapi Charles bisa serius. Ia serius ketika belajar untuk mendapatkan ijazah pilot, juga serius dalam mendapatkan strip-strip keperwiraannya di kapal perang HMS Jupiter sebagai "communications officer", juga ketika mendapatkan ijin mengemudikan helikopter.

Ia juga serius ketika mewakili ratu pada perayaan hari kemerdekaan Bahama dan permahkotaan raja Birendra dari Nepal bulan Pebruari yang lalu.

Belum ketemu jodoh

Mengenai pernikahan, pandangan Charles lbas. "Saya tidak melihat alasan mengapa saya tidak boleh" menikah dengan orang-orang di luar keluarga raja atau aristokrat', katanya pada the Observer dan menambahkan: "Pernikahan bukan persoalan kelas tetapi persoalan hubungan antara dua orang yang bersangkutan."

Siapakah yang akan menjadi calon ratu Inggeris? Nama-nama puteri diplomat, duke, admiral sudah terbayang di pikiran comblang-comblang.

Pemah seorang anak admiral Amerika, Laura Jo Watkins hadir di Majelis Tinggi pada saat pangeran mengucapkan pidato di sana untuk pertama kali bulan Juni 1974. Apakah gadis AS yang berambut pirang itu akan menjadi calon ratu Inggeris?

Baca juga: Apa Benar Penobatan Pangeran Charles Sebagai Raja Sangat Bergantung pada Putri Diana?

Mungkin. Tetapi setelah kunjungan seminggu ia pulang ke San Diego, California. Sebelumnya Lady Jane Wellesley, puteri Duke of Wellington tampaknya menjadi favorit.

Pangeran Charles jarang tampak bersama wanita yang sama selama jangka waktu yang panjang. Ini untuk mencegah dugaan-dugaan orang mengenai kemungkinan siapa yang dipilihnya.

Daftar wanita yang dihubungkan dengan Charles ialah: Georgiana Russel, puteri diplomat Sir John Russel; Lady Leonora Grosvenor (kini sudah menikah dengan sepupu ratu, Earl of Lichfield), Lucia Santa Cruz, puteri seorang duta Chili; Lady Caroline Percy dan adiknya, Lady Victoria; Bettina Lindsay, puteri bekas seorang menteri dari partai Tory; Lady Charlotte Manners puteri Duke of Rutland.

Tetapi jodoh pangeran tampaknya tidak akan lekas datang. (Elie Marcuse, AFP)

Baca juga: Setelah Rebut Pangeran Charles dari Putri Diana, Beginilah Perlakuan Ratu Elizabeth pada Camilia, Sungguh Tak Terduga!

Artikel Terkait