Find Us On Social Media :

Beginilah Cara Pangeran Charles Dididik Untuk Menjadi Raja Inggris

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 20 Juni 2018 | 07:00 WIB

Intisari-Online.com – Bagaimana caranya belajar menjadi raja Inggeris? Bukan Inggeris jaman dahulu yang mengarahkan matanya ke Iaut, melainkan Inggeris yang lebih menyibukkan dirinya dengan rekan-rekannya di daratan Eropah, Inggeris yang bermaksud menaruh kamera-kamera TV di Majelis Rendah agar rakyat bisa mengikuti debat-debat parlemen?

Tulisan ini diambil dari Majalah Intisari edisi Agustus 1975, ketika Pangeran Charles belum menikah dengan Putri Diana.

Pangeran Charles hampir tidak punya kesempatan untuk mengemukakan pertanyaan ini kepada dirinya sendiri. Tahun 1951, ketika ia baru berumur 3 tahun, kepadanya sudah dijejalkan gelar Duke of Cornwall, Duke of Rothesay, Earl of Carrick, Baron Renfew dan Lord of the Isles.

Sesudah bersekolah sebentar di sekolah yang anggun di Kensington yang juga anggun, ia dikirimkan ke "prep school" yang sederhana di Cheam, Berkshire pada tahun 1957. Belum pernah calon raja Inggeris masuk sekolah ini.

Meskipun Pangeran Philip, ayah pangeran Charles pernah bersekolah di sana, tetapi sekolah itu benar-benar sederhana. Cheam tidak berkenan di hati sebagian orang.

"Seorang pangeran tidak pantas mendapat pendidikan di sekolah sesederhana itu," kata mereka dan dengan agak kurang ajar mereka bertanya apakah ratu juga mau begitu sederhananya sampai bersedia naik sepeda kemana-mana di luar kota seperti sepupu jauhnya di Nederland?

Baca juga: Bukan Pangeran Charles, Melainkan Sosok Inilah yang 'Obati' Kesedihan Pangeran William Setelah Putri Diana Meninggal

Jual tanda tangan karena kurang uang saku

Di Cheam Charles dengan 9 anak laki-laki lain tinggal dalam sebuah ruang tidur yang besar di asrama yang keras disiplinnya. Ternyata ia tidak menonjol di bidang pelajaran maupun olahraga. Team soccer yang dikepalainya hanya bisa membuat 4 goal sepanjang tahun, dan membiarkan gawang sendiri kebobolan 24 kali.

Pangeran Charles tidak menyembunyikan kekurangan semangatnya untuk menuntut kehidupan model Sparta yang dipaksakan oleh ayahnya.

Tahun 1962 Pangeran Philip mengirimkan puteranya ke sekolah menengah Gordonstoun di Skotlandia. Ini berarti bahwa Charles tidak pernah akan bisa jadi anggota perhimpunan alumni Eton, meskipun ia terdaftar di Eton sejak kecil.

Ia tidak disekolahkan di sekolah enengah yang termasyhur itu, yang sudah menghasilkan   banyak orang-orang gede Inggeris.

Meskipun ia dipaksa menjalankan disiplin yang begitu keras, Charles yang masih muda itu tidak menggerutu. Bahkan ia menunjukkan rasa humornya. Di Cheam umpamanya, ia merasa tidak   senang mendapat uang saku yang kira-kira cuma 1 pon per triwulan.