Maksud Hati Ingin Menolong Korban Kebakaran, Wanita Cantik Ini Malah Di-bully karena Dianggap Terlalu Seksi!

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Netizen mengkritik wanita yang berusaha menolong korban kebakaran. Dia bernama Peeraya atau yang dikenal Nong Jaen.

Intisari-Online.com - Netizen mengkritik wanita yang berusaha menolong korban kebakaran.

Peeraya Saena yang berusia 20 tahun, yang juga dikenal sebagai Nong Jaen, dikritik oleh netizen setelah videonya menunjukkan cara yang dianggap tidak tepat untuk melakukan CPR pada seorang pria dengan rok mininya.

Video tersebut langsung viral, setelah bagian paha wanita yang memakai rok mini tersebut terlihat seksi dan dianggap netizen kurang sopan.

Menurut laporan, denyut nadi pria itu berhenti akibat kebakaran di Jalan Chan Soi 51, Thailand.

Baca juga:Sedang Liburan ke Labuan Bajo, Arjen Robben Beli Kopi Flores

Dr Withawat Siriprachai, yang merawat korban di rumah sakit, mengklaim bahwa pria tersebut menderita sejenis kejang, dan penyakit diabetesnya membuatnya semakin parah.

Korban diidentifikasi sebagai Aran Inthirom berusia 60 tahun, yang tampaknya kehilangan kesadaran karena terlalu memaksakan diri untuk mencoba memindahkan banyak benda selama kebakaran.

Seorang teman menelepon Saena dan mengatakan kepadanya bahwa mereka membutuhkan pertolongannya.

Tanpa berpikir dua kali, dia berlari ke tempat kejadian dan langsung mendatangi pria itu untuk lekas memberinya pertolongan.

Baca juga:5 Maskapai Penerbangan Paling Murah di Dunia, Salah Satunya dari Indonesia Lho!

Dia sebelumnya telah menerima pelatihan pertolongan pertama dan ini berarti dia memiliki keahlian yang relevan dalam melakukan CPR.

Dia juga secara konsisten menjadi relawan dengan Yayasan Ruam Katanyu selama tiga tahun terakhir.

Dia melakukan CPR setelah petugas medis lainnya kelelahan.

Dia terus melakukannya sampai mereka sampai di rumah sakit.

Baca juga:(Video) Mengerikan, Pria Ini Tewas Tertimpa Peti Mati Ibunya Saat Acara Pemakaman

Namun, alih-alih memuji tindakannya, sekelompok netizen mengkritiknya karena dia melompat dan mengangkangi orang tua itu saat melakukan CPR.

Belum lagi netizen mengkritik Saena yang mengenakan rok yang sangat pendek, membuat tindakannya seperti tidak senonoh bagi beberapa orang.

"Saya tidak berpikir mengenai tampilan, saya hanya ingin membuat denyut nadi kembali pulih dan menyelamatkan nyawa pria itu," kata Saena.

"Penting untuk menjaganya dengan memberikan CPR sampai ambulans datang, jadi saya melompat ke atas," tambahnya.

"Tentu cara yang tepat untuk melakukan CPR ada di sebelah korban tapi itu tidak bisa dilakukan dalam kasus ini."

Sayangnya, Arun meninggal di rumah sakit Charoen Krung pada hari Rabu, meski ada upaya yang dilakukan oleh Saena dan petugas medis lainnya.

Meskipun kelompok netizen mengkritiknya, banyak netizen memuji dia karena keberaniannya.

Dewan Perwakilan Rakyat Surachai Liangbunlertchai juga memberi Saena sebuah penghargaan untuk layanan sukarelawannya. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)

Artikel Terkait