Penulis
Intisari-Online.com - Piala Dunia 2018 di Rusia sebentar lagi akan dihelat.
Tigapuluh dua tim akan saling sikut untuk memperebutkan tropi "buruk rupa" berbalut emas.
Berbeda dengan Piala Dunia beberapa perhelatan terakhir, Piala Dunia pertama tahun 1930 hanya diikuti oleh 13 peserta.
Uruguay yang sukses menggondol juara cabang sepakbola pada Olimpiade 1928 ditunjuk sebagai tuan rumah.
Namun, sampai batas waktu yang telah ditentukan, selain tuan rumah, baru negara-negara di Benua Amerika (Argentina, Brazil, Peru, Paraguay, Cile, Bolivia, dan Amerika Serikat) saja yang sudah mendaftar ke Fédération Internationale de Football Association (FIFA).
Lalu di mana negara-negara Eropa—anggota terbanyak FIFA?
Ternyata sampai batas tersebut, tak satu pun negara benua biru itu mendaftar.
Alasannya, Uruguay—yang terletak di seberang Samudera Atlantik—terlalu jauh, sehingga membutuhkan ongkos yang terlalu mahal.
Sebagai langkah antisipasi, FIFA mencoba untuk mengundang anggota Football Association (FA), yang terdiri atas negara-negara Britania Raya yang belum masuk FIFA.
Namun ajakan FIFA bertepuk sebelah tangan, undangan tuan rumah tidak digubris sama sekali.
Alhasil, sampai dua bulan sebelum perhelatan, tak satu pun negara Eropa yang menyanggupi berpartisipasi.
Tentu saja FIFA tak mau gawe pertamanya gagal.
Ketua FIFA saat itu akhirnya turun tangan melobi negara-negara Eropa.
Uruguay yang tengah merayakan 100 tahun kemerdekaan juga tak mau malu bahkan menjanjikan ongkos transportasi tim Eropa yang ingin berangkat.
Berhasil, seperti dilansir olehBBC Sport, tiga minggu sebelum kejuaraan digelar, empat tim Eropa: Rumania, Prancis, Yugoslavia, dan Belgia, siap berlayar menyeberangi Samudra Atlantik.Baca juga:Si Tukang Molor Jadi Maskot Piala Dunia 2014
Seperti yang sudah banyak diketahui, tuang rumah Uruguay akhirnya menasbihkan diri menjadi juara Piala Dunia pertama setelah mengalahkan Argentina.
Tapi cerita Piala Dunia 1930 tidak berhenti sampai di situ saja.
Seperti dikutip dari bukuBola Memang Gilatulisan Owen A. McBall, pada perhelatan selanjutnya, 1934 di Italia dan 1938 di Prancis, Uruguay membalas dendam.
Meski berstatus sebagai juara bertahan, tim berjulukLa Celestetidak hadir karena masih dongkol dengan perlakuan tim-tim Eropa.