Penulis
Intisari-Online.com - Saat Emma Morano lahir, Umberto I masih berkuasa atas Italia, Fiat baru saja berdiri, dan klub sepakbola Milan baru beberapa minggu terbentuk.
Pada Selasa (29/11/2016), wanita tertua di dunia merayakan ulang tahun ke-117. Dialah Emma Morano. Melihat ke belakang, wanita ini tercatat sebagai wanita yang melintasi waktu tiga abad (abad ke-19, abad ke-20, dan abad ke-21).
Morano merupakan yang tertua dari delapan saudara, lahir pada 29 November 1899 di Piedmont, wilayah Italia.
Tahun ini ia menjadi manusia tertua setelah manusia tertua sebelumnya, Susannah Mushatt Jones dari AS meninggal pada bulan Mei. Ia juga menjadi satu-satunya wanita yang lahir di abad ke-19 yang masih hidup.
Telur mentah dan biskuit
Menurut Morano, secara keturunan ia memang lahir dari keluarga yang berumur panjang. Sang ibu mencapai umur 91 dan beberapa saudaranya ada yang mencapai umur seabad.
Selain itu, ada pola makan yang tidak umum yang dia lakukan selama lebih dari 90 tahun, yakni makan tiga telur setiap hari, dengan dua telur di antaranya mentah.
Ada alasan tersendiri mengapa Morano melakukan pola makan seperti itu. Saat berusia 20 tahun, dokter mendiagnosis dia anemia tak seberapa lama setelah Perang Dunia Pertama.
Belakangan dia mengurangi menjadi dua telur dan beberapa biskuit.
Saat diwawacara AFP ia menambahkan bahwa ia tidak banyak makan, “Karena saya tidak memiliki gigi.”
Pola makan seperti itu memang seperti menentang semua saran untuk hidup sehat, kata dokternya yang menanganinya selama 27 tahun terakhir, Carlo Bava kepada AFP.
“Emma selalu hanya makan sedikit sayur-sayuran, dan sangat sedikit buah.
“Ketika saya menjadi dokternya, ia makan tiga telur setiap hari, dua telur mentah di pagi hari, dan omelet di siang hari, lalu ditutup makan daging ayam di malam hari.”
Meski begitu, menurut Carlo, Emma terlihat “abadi”.
Morano juga tidak mengonsumsi daging merah karena takut terkena kanker.
"Pisah ranjang" dengan suami
Ada satu hal lain soal umur panjang Morano ini: ia pisah ranjang dengan suaminya pada 1938, setahun setelah bayi mereka meninggal saat usia enam bulan.
Perkawinan itu sendiri tidak harmonis menurut Morano.
Ia menikah saat berumur 26 tahun.
Meski pisah ranjang, mereka masih tetap terikat dalam perkawinan sampai suaminya meninggal tahun 1978.
Morano bekerja di sebuah pabrik hingga usia 75 tahun dan memilih tidak menikah lagi.
“Saya tidak ingin dikuasai orang lain,” kata Morano kepada New York Times.
Kisah hidupnya sempat memberi inspirasi bagi pertunjukan musik khusus, dalam bentuk prosa dan dansa. Pertunjukan itu dilakukan di kota tempat Morano menghabiskan sebagian besar hidupnya, Verbania, Italia bagian utara.
Pertunjukan itu, seperti kata penulisnya, “Mewakili keberanian seorang perempuan yang memberontak melawan kekerasan dalam rumah tangga.”
Morano sendiri tidak pernah meninggalkan apartemen dua kamarnya selama 20 tahun. Pada ulang tahunnya kemarin ia banyak dikunjungi orang.
Salah satunya Bava, yang mulai merasakan tekanan, seakan-anak ia sedang menjaga Menara Pisa yang miring jangan sampai rubuh.
“Ketika Emma meninggal, orang akan meminta pertanggunganjawabku.”
Fenomenal
Selama tinggal di apartemennya, banyak orang berdatangan.
“Saya tidak mengundang mereka, namun mereka datang sendiri. Dari Amerika Serikat, Swis, Austria, Turin, Milan, …. Mereka datang dari segala penjuru dunia untuk melihat saya,” katanya.
Sebelum acara ulang tahunnya, Morano berkata bahwa ia tidak yakin apakah akan memakan kue ulang tahun.
“Terakhir kali makan sedikit, tapi saya merasa tidak enak badan kemudian.”
Pada usia 117 tahun ini, Morano masih terlihat awas, namun sudah tidak bisa mendengar, sulit berbicara, dan tidak bisa melihat dengan jelas.
Carlo Bava menyebut usia panjang Morano sebagai fenomenal.
Pada hari ulang tahunnya, para wartawan, saudara, dan wali kota hadir mengucapkan selamat ulang tahun Morano yang masuk Guinness World Records sebagai manusia tertua sejagad.
Masih perlu beberapa tahun bagi Morano untuk melampaui umur Jeanne Calment yang pernah bertemu Vincent Van Gogh saat mudanya di Arles. Wanita asal Prancis itu meninggal tahun 1997 dalam usia 122 tahun.