Find Us On Social Media :

Ini 5 Negara Paling Murah Hati, Indonesia Tak Masuk di Dalamnya

By Hery Prasetyo, Kamis, 24 November 2016 | 07:00 WIB

Sifat suka membantu akan membuat sebuah negara terasa lebih sejuk dan ternyata juga memengaruhi dinamika ekonomi.

Intisari-Online.com - Sifat suka membantu ternyata sangat berpengaruh pada dinamika ekonomi, bahkan juga pada pendapatan perkapita. Jika sifat ini mentradisi, maka akan membuat suatu wilayah atau negara menjadi lebih sejuk. Sesuai survei perusahaan konsultasi dan penelitian, Gallup, ada 5 negara paling murah hati. Sayangnya, Indonesia tak masuk di dalamnya.

Menurut Gallup, sifat murah hati masyarakat tak hanya memengaruhi ketahanan ekonomi, tapi juga melahirkan banyak keuntungan. Sebab, masyarakat saling mendukung dan membantu, termasuk kepada orang asing.

Untuk menentukan mana negara pemurah hati, Gallup melakukan survei kepada lebih dari 145.000 orang di lebih dari 140 negara. Mereka ditanya apakah pernah atau sering mendonasikan kekayaan atau uangnya ke kegiatan sosial atau orang lain, sukarelawan, atau orang asing yang membutuhkan.

Hasilnya kemudian dikumpulkan di laporan 2016 Global Civic Engagement Report, kemudian diproyeksikan untuk dimasukkan ke seluruh dunia. Saat ini ada 7,4 miliar penduduk di dunia. Sebanyak 1,4 miliar orang pernah atau rutin mendonasikan uangnya ke kegiatan sosial. Hampir 1 miliar orang pernah atau rutin menjadi sukarelawan dan 2,2 miliar suka membantu orang asing.

Setiap negara memiliki skor nilai tersendiri. Ini hasilnya, 5 negara paling pemurah hati.

1. Burma

Mayoritas warga negara di Asia Tenggara ini menjawab "iya" untuk setiap pertanyaan tentang "memberi". Skor mereka paling tinggi.

Tradisi dan ajaran Budha menjadi alasan kuat kenapa mereka suka memberi atau membantu. Warga Yangon, Dr Hninzi Thet yang berayah Katolik dan ibu Budha, menjelaskan betapa kuatnya pengaruh konsep Karma di Theravada Buddhism, sebyah sekolah Budha paling terkenal di Burma.

"Setiap perbuatan baik akan menentukan kualitas inkarnasi berikutnya dan mereka ingin lebih baik di kehidupan berikutnya. Misalkan, pada ulang tahun anak, orang suka menawarkan makanan kepada pendeta Budha yang tergantung pada publik untuk makan," jelasnya.

Hanya, kata Hninzi, kebanyakan donasi yang dilakukan masyarakat diberikan kepada pendeta Budha atau biara. "Hanya baru-baru ini muncul usaha membantu juga panti asuhan yatim piatu dan organisasi serupa," jelasnya.

Soal bantuan dan keramahan kepada orang Asing, Burma juga menempati ranking pertama. Saat ini banyak wisatawan asing yang datang ke Burma karena stabilitas politiknya. Bahkan, dalam survei yang dilakukan Expat Insider 2015, Burma juga menjadi negara paling bersahabat.

2. Amerika Serikat