Foto-foto Terbaru Menunjukkan Suku Terasing Amazon Yanomami Menolak Ekspansi Penambangan Liar

Ade Sulaeman

Penulis

Intisari-Online.com -Foto-foto yang diambil dari udara itu menandai kemunculan suku terasing Amazon Yanomami untuk yang pertama dalam setahun terakhir. Selain itu, foto-foto ini juga menunjukkan bahwa mereka menolak adanya penambangan liar yang merusak mata pencaharian mereka.

Yanomami atau biasa dibaca Yanomamo adalah sekolompok suku asli yang menempati wilayah hutan hujan Amerika Selatan, persisnya hutan hujan Amazon, Brasil bagian utara. Suku Yanomami menjadi salah satu kelompok suku yang paling banyak dipelajari di wilayah ini lantaran masih banyak orang yang belum mengetahuinya.

Baca juga:Beginilah Cara Suku Serawai Menghormati Alam

Foto-foto memperlihatkan bagaimana mereka berada dalam sebuah sistem yang disebut “yano”. Yano itu terdiri atas belasan rumah beratap jerami yang dibangun melingkar dan menyisakan tanah kosong di tengahnya.

Fiona Watson dari LSM Survival International, yang mengadvokasi hak-hak suku terasing, mengatakan kepada The Guardian, bahwa gambar-gambar itu menunjukkan kabar baik sekaligus buruk. Kabar baik adalah terlihat dari jumlah rumah yang bertambah dari tahun-tahun sebelumnya, sementara kabar buruknya adalah bahwa di dekat situ terdapat penambangan emas ilegal yang tak hanya membawa kerusakan tapi juga membawa malaria.

Diperkirakan sekitar 22 ribu suku Yanomami hidup di utara Brasil—ada tiga kelompok yang tidak pernah melakukan kontak dengan orang luar. Seperti disebut Fiona, suku-suku terasing ini rentan terhadap kekerasan dan penyakit—terutama penyakit yang dibawa oleh penambang liar.

Gambar-gambar yang berhasil ditangkap ini merupakan bagian dari penyelidikan yang dilakukan otoritas Brasil terhadap sekitar 5.000 penambang ilegal yang beroperasi di wilayah itu. Suku Yanomami sendiri sudah melawan penambang-penambang ini sejak beberapa dekade yang lalu.

Dalam sebuah wawancara tahun 1991, Davi Kopenawa, salah satu tokoh Yanomami, menjelaskan bagaimana penambangan itu berdampak buruk pada kelangsungan hidup masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah Yanomami. “Para penambang menginvasi cadangan kami, mereka pura-pura bersahabat, tapi mereka berbohong pada kami … mereka mulai membawa mesin yang mencemari sungai, membunuh ikan-ikan dan udang, dan segala sesuatu yang hidup di sungai,” keluhnya.

Pada Maret 2016, data baru menunjukkan peningkatan kekhawatiran terhadap bahaya merkuri di Yanomami dan Yekuana yang berada di Amazon. Setidaknya 90% suku Indian yang berada di wilayah itu terkena dampaknya.

Baca juga:Beginilah Wujud Ikan Air Tawar Terbesar di Dunia dari Amazon

“Di mana-mana Anda melihat, ada tekanan-tekanan dari pertambangan, penebangan, narkotika, dan ancaman eksternal lainnya. Kekhawatiran saya adalah bahwa kita akan meninggalkan mereka sendirian. Pengganggu akan menang sementara orang-orang (suku terasing) akan punah,” tambah antropolog Robert Walkter, kepada BBC.

Artikel Terkait