Find Us On Social Media :

Kisah Maut si Mobil Maut

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 6 Februari 2017 | 14:31 WIB

Kisah maut si mobil maut

Pembunuhan ini mengawali pecahnya Perang Dunia I. Tidak lama setelah perang dimulai, Jendral Potiorek dari angkatan bersenjata Austri menjadi pemilik mobil itu. Beberapa minggu kemudian dia menderita kekalagan telak melawan Serbia di Valjevo lalu dikirim pulang ke Wina dengan tidak hornat. Ia tak mampu menanggung rasa malu atas peristiwa itu dan akhirnya mati dengan gangguan jiwa.

(Arkeolog Menemukan 'Gerbang ke Alam Baka' di Bawah Kuburan Misterius Suku Maya)

Pemilik berikutnya adalah seorang kapten Austria yang pernah menjadi anggota pasukan Potiorek. Sembilan hari setelah mengambil alih mobil itu, ia menabrak pohon dan lehernya patah. Dua petani terbunuh dalam kecelakaan itu.

Di akhir perang, Penguasa Yugoslavia menjadi pemilik mobil itu. Setelah empat kecelakaan yang terjadi dalam empat bulan--salah satu di antaranya mengakibatkan lengannya putus--ia menyerah dan menjual mobil itu kepada seorang dokter.

Enam bulan kemudian mobil itu ditemukan terbalik dalam sebuah parit. Dokter terhimpit dalam mobil sampai mati. Mobil itu lalu dijual kepada seorang ahli permata yang sangat kaya dan hanya dalam kurun waktu satu tahun, ia bunuh diri.

Setelah timbul masalah ketika baru saja memilikinya, seorang dokter lain ingin segera menjual mobil itu kepada seorang pebalap mobil berkebangsaan Swiss. Pebalap itu pun terbunuh dalam sebuah balapan mobil di Pegunungan Italia ketika mobil itu menabrak tembok.

Pemilik selanjutnya adalah seorang petani Serbia. Pada suatu hari mobilnya mogok dan dia berhasil meminta bantuan seorang pengendara motor agar menariknya. Orang itu menjadi korban kesepuluh mobil itu dalam sebuah kecelakaan yang aneh. Karena dia lupa mematikan   mesin, mobil itu tiba-tiba melaju dan menabrak kuda beserta keretanya dan berakhir di semak-semak.

Pemilik terakhir mobil ituadalah Tibor Hirshfels, seorang pemilik bengkel. Sepulangnya dari pesta perkawinan bersama enam rekannya, Hirshfeld mencoba mendahului sebuah mobil lain dengan kecepatan tinggi. Akhirnya dia tertabrak bersama dengan kecepatan tinggi. Akhirnya dia tertabrak bersama dengan keempat rekannya. Mobil itu kemudian disimpan di museum Wina dan hingga kini masih tetap berada di sana.