Find Us On Social Media :

Mengenal Kanker Hati, Yang 'Menguruskan' Sutan Bhatoegana

By Agus Surono, Senin, 14 November 2016 | 15:15 WIB

Sutan Bhatoegana yang terkena kanker hati.

Intisari-Online.com - Siapa pun kita, tidak boleh meremehkan peran hati (liver). Organ tubuh berbobot 1,5 – 2,5 kg ini amat vital. Antara lain membentuk zat antibodi dan menetralkan kuman yang masuk via peredaran darah maupun saluran pencernaan. Juga membuat zat albumin yang dibutuhkan obat untuk tiba di organ tujuan.

Selain membentuk lemak, tugasnya yang terpenting adalah memproduksi zat pembeku darah. Zat ini diperlukan untuk menghentikan perdarahan. Masih ada tugas lainnya, yakni menghasilkan zat hormon yang dibutuhkan tubuh, dan juga membantu menetralisasi kadar kolesterol yang masuk ke dalam tubuh.

Sebenarnya hati tidak berdiri sendiri, ia berkaitan dengan saluran empedu, saluran darah balik (vena porta), dan saluran limpa yang mengalirkan cairan-cairan organik tubuh.

Menurut pakar gastro-entero hepatologi, Prof. Dr. H. M. Sjaifoellah Noer, Sp.PD-KGEH, darah masuk ke dalam hati dari jantung lewat pembuluh arteri sebesar 40%, sedangkan dari saluran cerna lewat pembuluh vena porta sebesar 60%. Meski sumber oksigen berasal dari arteri, sumber zat yang akan diolah menjadi zat bermanfaat berasal dari vena porta.

Hati bukan hanya menyaring racun, "Di dalam hati memang ada komponen tertentu, merupakan organ-organ kecil yang masing-masing berfungsi menambah oksigen, menetralisasi racun dari obat, mengaktifkan sel-sel obat, dan lain-lain," ujar dokter lulusan FKUI 26 Juli 1960 ini.

Hati bisa ikut terpengaruh oleh gangguan hal lain di tubuh. Misal, sakit demam berdarah, terkadang virusnya bisa mengganggu fungsi liver. Jika terjadi gangguan, kadar Serum Glutamic Oksaloasetik Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamic Piruvik Transaminase (SGPT) di dalam darah menjadi tidak normal.

(Baca juga: Temulawak Pun Obati Sakit Hati)

Ketidaknormalan bisa hanya sedikit di atas normal, bisa juga lebih dari 10 kali atau bahkan lebih dari 100 kali angka normal. SGOT biasanya dikaitkan dengan liver dan organ-organ lain, sedang SGPT khusus untuk hati. Bila SGOT tinggi dan SGPT normal, berarti ada gangguan di organ lain, jantung misalnya.

Sumber gangguan terhadap hati ada dua, dari luar dan dalam hati sendiri. Dari luar hati umpamanya karena ada demam, atau infeksi lain seperti demam berdarah, tampek, cacar air, atau demam malaria. Selain kuman, racun juga jadi penyebab. Umpama racun dari obat-obatan yang dipakai tapi tidak cocok. Ada obat tertentu yang tidak bagus untuk hati, antara lain obat anti-TBC. "Bila seseorang terkena demam berdarah, setelah sembuh maka SGOT-SGPT-nya pun akan normal," tambah spesialis penyakit dalam sejak 1966 ini.

Sedangkan dari dalam hati sendiri, disebabkan oleh virus hepatitis. Dalam dunia kedokteran dikenal enam macam virus Hepatitis, yakni Hepatitis A, B,C, D, E, G. Namun masyarakat lebih mengenal virus Hepatitis A, B, dan C. Masing-masing ada bahayanya.