Find Us On Social Media :

Saling Mensejahterakan Sesama Jauh Lebih Bermakna daripada Untung Berlipat Ganda

By Mentari Desiani Pramudita, Selasa, 15 November 2016 | 10:05 WIB

Kisah penjual makanan dan pekerja bangunan.

Intisari-Online.com- Di sebuah area pembanguan ada tempat yang cukup teduh. Di sana seorang wanita tua yang bertubuh gemuk tersenyum sambil menggelar nasi bungkus dagangannya. Tidak lama, beberapa pekerja bangunan tersebut langsung mengerubunginya.

Penasaran, aku mendekati sang wanita yang tengah sibuk meladeni pembelinya.

Aku bertanya-tanya kepada para tukang bangunan, apa yang membuatnya makan di tempat seperti ini. Mereka menjawab, menu dan rasa bukanlah permasalahannya. Tapi, yang terpenting harganya murah. Hampir mustahil ada orang yang berdagang dengan harga sedemikian rendah.

Mendengar itu, aku pun segera mendekati si wanita penjual. Ia tengah duduk memerhatikan pekerja bangunan yang ramai-ramai makan.

“Ibu menjualnya sangat murah. Apakah ada untungnya?” tanyaku penasaran.

“Bisa numpang makan bersama dan membeli sedikit sabun,” balas si wanita tua sambil tersenyum.

“Bukankah ibu bisa menaikan harganya sedikit? Ini terlalu murah,” kataku.

Si wanita tua menggeleng. “Kalau mahal, bagaimana pekerja bangunan itu bisa beli? Siapa yang mau menyediakan sarapan buat mereka?” tanya balik sambil menunjuk pekerja bangunan. Aku menengoknya. Setelah makan, pekerja-pekerja itu kembali bekerja. Ada yang ke atas bangunan, ada yang ke belakang bangunan.

Aku pun mengerti. Dalam hati tersenyum. "Betapa cantiknya," ucapku dalam hati.

Orang-orang seperti wanita tua tersebut memahami benar keadaan pekerja bangunan. Pekerja yang hidup demi kesejateraan hidup orang banyak, tentu membutuhkan tenaga untuk bekerja.

Wanita tua tersebut seperti tiang penyangga. Yang dapat mengobati luka kerabat di sekitarnya. Orang-orang yang memahami dengan baik kehadiran sesamanya. Bukan hanya keuntungan materi yang ia kejar. Sebab, sejatinya keuntungan imaterial dan spiritual lebih bermakna.

Bukankah memang tugas kita, setiap manusia, untuk menghadirkan secercah kesejatereraan bagi sesama?