Find Us On Social Media :

Hati-hati ya, Ini 4 Kesalahan Mendidik Anak

By Agus Surono, Sabtu, 12 November 2016 | 13:00 WIB

Semakin Banyak Ayah Terlibat Dalam Mendidik Anak

Intisari-Online.com - Mendidik anak memang bukan text-book. Cara yang kita terapkan benar belum tentu cocok untuk anak yang lain. Namun ada hal-hal umum yang banyak disepakati sebagai sebuah cara yang baik dalam mendidik.

Berikut ini adalah empat hal yang harus kita hindari dalam mendidik anak.

Membandingkan anak dengan anak orang lain atau saudaranya

Orangtua sering bilang, "Kakakmu tidak begitu." Atau, "Lihat si Andre itu dong!". Ingatlah bahwa seorang anak adalah seorang juara dari awalnya. Ia sudah berhasil bersaing dengan jutaan sperma lain untuk bertemu dengan satu sel telur.

Jadi, alih-alih membandingkan dengan orang lain, bandingkanlah dengan dirinya sendiri. "Apa bedanya kakak setahun yang lalu dengan kakak yang sekarang?"

Buatlah gunung, jangan ratakan lembah

Ikan itu jago berenang, jangan habiskan hari-harinya dengan belajar terbang, agar ia sepintar burung. Sering kali kalau ada anak-anak yang tidak menyukai matematika, kita paksakan anak untuk ikut pelajaran tambahan matematika agar nilainya sama dengan anak-anak yang sangat menyukai matematika.

Itu namanya meratakan lembah. Anak akan menjadi anak yang rata-rata.

Burung itu jago terbang, apabila sebagian besar waktunya habis untuk belajar terbang, maka dalam beberapa waktu ia akan menjadi maestro terbang di bidangnya. Anak yang terlihat berbinar-binar mempelajari sesuatu, kemudian orangtuanya mengijinkan anak tersebut menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mempelajari hal tersebut, maka kita sedang mengijinkan lahirnya maestro baru.

Itu namanya membuat gunung. Anak akan memahami misi spesifiknya untuk hidup di muka bumi ini.

Eksplorasi anak, bukan diintimidasi

Kita sebagai orangtua harus sering melakukan "discovering ability" agar anak menemukan dirinya. Dengan mengajak anak kaya akan wawasan, kaya akan gagasan, dan kaya akan aktivitas. Sehingga anak dengan cepat menemukan aktivitas yang membuat matanya berbinar-binar, tak pernah henti untuk mengejar kesempurnaan ilmu, dan menjadi hebat di bidangnya. Pendapatan itu adalah bonus dari kesungguhan tiga hal tersebut.

Setiap anak adalah bintang

Tidak ada anak yang bodoh di muka bumi ini. Yang ada hanyalah anak yang tidak mendapatkan kesempatan belajar dari orangtua atau guru yang baik, yang senantiasa tak pernah berhenti menuntut ilmu demi anak-anaknya, dan memahami metode yang tepat sesuai dengan gaya belajar anaknya.