Find Us On Social Media :

Kisah Cincin Ajaib Pembawa Keberuntungan

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 5 November 2016 | 15:06 WIB

Kisah cincin ajaib pembawa keberuntungan.

Intisari-Online.com – Seorang bapak tua yang memiliki tiga orang anak sedang bingung. Ia merasa memiliki sebuah cincin ajaib yang dianggapnya bertuah karena sejak digunakan selalu membawa keberuntungan dan kesuksesan bagi dirinya.

Cincin ajaib itu rencananya ingin diwariskan kepada salah satu anaknya, tapi ia khawatir anak yang lain akan merasa iri.  Sebagai solusi, ia pergi ke tukang cincin dan membuat dua buah cincin yang sama seperti cincin ajaib miliknya.

Keesokan harinya, ia memanggil ketiga putranya, lalu berkata, “Anak-anakku, cincin ini sama baiknya, siapa yang memakainya maka dia akan beruntung.”

Tak lama berselang, sang bapak tua itu meninggal dunia.

Seiring berjalannya waktu, ketiga putranya tahu bahwa hanya ada satu cincin yang asli.  Mereka  lalu pergi ke seorang hakim yang bijaksana untuk mencari tahu mana cincin yang asli dan meminta jalan keluar untuk pembuktiannya.  

Setelah merenung dan berpikir, hakim bijaksana itu berkata, “Aku tidak dapat menolong kalian, tapi aku tahu sebuah cara untuk memastikan cincin yang asli. Pakailah cincin kalian masing-masing. Kalian yang harus membuktikan bahwa cincin kalian asli, yaitu dengan bertindak dan bekerja dengan baik, sehingga kalian menjadi orang yang beruntung.”

Ketiganya bertekad untuk membuktikan bahwa cincin mereka yang asli dan bertuah. Mereka berusaha membuktikan pada diri sendiri bahwa keberhasilan dan keberuntungan mereka karena cincin ajaib asli pemberian ayah mereka.

Setelah beberapa tahun berlalu, sukses demi sukses mereka raih bersama. Akhirnya mereka pun sadar dan mengerti bahwa bukan cincin yang membuat mereka sukses, melainkan karena usaha mereka sendiri.

Bukan sesuatu di luar diri kita yang membuat kita sukses atau beruntung. Bukan cincin, busana, jimat, atau apa pun yang kita pakai. Yang menentukan keberhasilan kita adalah diri kita sendiri.

Tuhan memberikan kehidupan yang paripurna dan komlit dalam diri kita. Kita yang membuktikan anugerah Tuhan itu lebih dari cukup untuk membuat kita beruntung, berhasil, dan berguna. Tangan kita sendiri yang akan menciptakan semua keajaiban-keajaiban dalam diri kita.