Penulis
Intisari-Online.com- Penggunaan gadget sudah membumi. Setiap usia rasanya pasti sudah menggenggam satu buah gadget. Termasuk anak-anak. Permasalahannya ialah tidak semua orang mampu menyikapi dengan bijaksana penggunaan gadget. Orang dewasa mungkin jauh lebih paham ketimbang anak-anak.
Kehadiran gadget tentu berdampak baik jika digunakan dengan baik pula. Lalu bagaimana jika ada konten negatif. Di sinilah peran orangtua dibutuhkan. Seperti mengatur pola makan anak, orangtua dituntut mau mengatur pola penggunaan gadget bagi anak-anaknya.
Seperti dilansir dari thedailystar.com, berikut empat cara mengatur penggunaan gadget untuk anak.
Memberi batas waktu
Ajari anak sepakati waktu-waktu tertentu. Misal waktu belajar, waktu bermain, waktu berkumpul bersama keluarga, dan waktu memainkan gadget-nya. Dengan begitu, anak bisa membangun keseimbangan dalam aktivitas hidupnya sejak dini. Selain itu, anak bisa belajar konsisten dan disiplin.
Menjadi pengguna yang bertanggungjawab
Di dalam ada gadget ada segudang informasi yang bisa dimanfaatkan. Namun tidak sedikit juga konten yang negatif. Ajarkan anak masuk pada konten-konten bermanfaat. Seperti e-book atau game beredukasi tinggi. Ajari juga anak konten-konten yang harus dihindari. Biarkan anak tahu sehingga tidak penasaran. Sehingga nantinya ia tahu bahwa itu adalah hal yang tidak baik.
Beri gambaran negatif tentang multitasking
Ada beberapa penelitian yang mengatakan jika multitasking berdampak tidak baik bagi kualitas beberapa pekerjaan. Jika orang dewasa saja bisa menurut kualitas pekerjaannya karena tidak fokus, bagaimana dengan anak-anak? Ajarkan anak hanya fokus dalam satu hal di satu waktu. Beritahu manfaat dan kerugiannya misal belajar sambil memegang gadget.
Orangtua sebagai contoh
Jika orangtua sudah mengajari anak hal pertama sampai ketiga di atas namun mereka sendiri tidak melakukannya, itu sama saja bohong. Jika orangtua memerintahkan seperti itu, maka mereka dululah yang harus melakukan. Seperti kata pepatah bahwa anak akan mengikuti orangtuanya. Sebab, anak bisa saja membantah dan memutarbalikkan karena orangtuanya sendiri tidak seperti yang mereka ajarkan.
Jadi, orangtua bijaksanalah dalam mengatur pola penggunaan gadget untuk anak.