Penulis
Intisari-Online.com- Hari ini ibuku berkata ingin pergi menengok nenek yang sedang sakit. Sebelum pergi, ibu memintaku untuk menjaga bunga lili kesayangannya. Dengan patuh aku mengangguk.
Hari demi hari berlalu. Selain menjaga rumah dan merapikannya, aku mewarat bunga-bunga lili kesayangan ibuku.
Namun suatu ketika, aku tidak sengaja menyenggolnya hingga vasnya pecah dan bunganya jatuh. Panik! Aku takut dimarahi ibu. Tapi tidak ada yang bisa aku lakukan karena sore ini ibu pulang.
Ketika ibu pulang, dengan pasrah aku mengakui kesalahanku. Aku mengira ibu akan marah, namun nyatanya tidak.
“Ibu tidak marah?” tanyaku penasaran.
Ibu tersenyum. “Tidak. Bunga lili itu memang kesayangan ibu, tapi ibu rawat bukan untuk marah.”
Selama ini kita merasa emosi ketika diri kita terusik oleh sesuatu atau seseorang. Bahkan terkadang kita menjadi kesal dan melukai orang lain termasuk mereka yang ada di dekat kita.
Tapi tahukah Anda jika suami, istri, anak-anak, kakak, adik, dan sahabat-sahabat dianugerahi ke kita bukan untuk menjadi sasaran kemarahan?
Mereka hadir di samping kita untuk disayangi. Bukan untuk dijadikan pelampiasan emosi. Kendalikanlah emosi agar orang terdekat kita tidak terluka.