Penulis
Intisari-Online.com - Seluruh Thailand berkabung atas meninggalnya Raja Bhumibol Adulyadej. Sebelum meninggal, Raja Bumhibol disebut sebagai raja dengan kekuasaan terlama di dunia untuk monarki yang masih ada hingga sekarang. Setelah kematiannya, gelar itu kini dipegang oleh Ratu Elizabeth dari Inggris.
Dalam sebuah pernyataan resmi, istana mengatakan bahwa Sang Raja yang begitu dicintai rakyatnya itu meninggal pada 15.52 waktu setempat, pada usia 88 tahun. “Yang Mulia meninggal di Siriraj Hospital dengan tenang,” bunyi pernyataan itu. “Meskipun dokter telah berusaha menanganinya dengan sebaik mungkin, kondisi Raja tak kunjung membaik, dan semakin memburuk pada Kamis.”
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengumumkan bahwa Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn akan menjadi raja baru sesuai dengan konstitusi negara. “Ia sekarang sudah di surga dan melihat seluruh warga Thailand dari sana,” ujar Chan-ocha.
Ucapan belasungkawa tak hanya datang dari Thailand, tapi dari pemimpin di seluruh dunia.
Presiden Barack Obama mengatakan, Raja Bhumibol adalah juara tak kenal lelah demi membangun negaranya. Ia, lanjut Obama, telah menunjukkan semangat yang tak kunjung padam untuk meningkatkan standar hidup masyarakat Thailand.
Belasungkawa juga datang dari Perdana Menteri India, Narendra Modi. “Masyarakat India dan saya bersama masyarakat Thailand turut berduka karena kehilangan salah satu pemimpin tertinggi di zaman kita, Raja Bhumibol Adulyadej,” kata Modi.
Raja Bhumibol adaja raja yang begitu dicintai oleh rakyatnya. Hal ini bisa terlihat dari bagaimana reaksi mereka ketika mengetahui Sang Raja meninggal dunia. Dari beberapa foto yang tersebar terlibat bagaimana mereka menangis, histeris, dengan kematian Sang Raja.
“Saya kehilangan salah seorang yang paling penting dalam hidup saya,” ujar aktivis kemanusiaan Gaewkarn Fuangtong, sesenggukan. “Saya merasa tidak bisa berbuat apa-apa untuknya. Saya harus melakukan yang terbaik, lebih baik dari dirinya.”
“Hatiku hancur,” tutur seorang pekerja kantoran, Patcharatida Jamsrijun.
Raja Bhumibol mulai memerintah pada Juni 1946. Ia lahir pada Desember 1927 di Cambridge, Massachussets, AS, ketika ayahnya belajar di sana. Sementara masa kecilnya ia habiskan di Swiss. Hingga pada 1946 saudaranya Raja Ananda Mahidol meninggal dunia sehingga ia harus naik tahta menggantikannya. Meski demikian, ia memberi syarat untuk melanjutkan studinya pada 1950.