Penulis
Intisari-Online.com - Ketika akan melakukan perjalanan atau traveling, kita kerap diselimuti perasaan khawatir karena berbagai mitos. Dari masalah jetlag, hambatan bahasa, dan lainnya membuat kesalahpahaman untuk mendapatkan perjalanan liburan yang baik. Nah, ini dia 10 mitos tentang traveling yang tidak harus dipercaya:
1. Jetlag disebabkan kurang tidur
Pada dasarnya, kurang tidur tidak selalu menjadi alasan seseorang mengalami jetlag. Jetlag memengaruhi setiap orang secara berbeda-beda dan melintasi zona waktu adalah penyebab paling menonjol dalam masalah ini. Berubahnya zona waktu mengganggu jam internal dalam tubuh, kemudian adanya kekeringan pada penerbangan, tekanan kabin, kurangnya udara segar, dan beberapa makanan-minuman yang kurang sesuai dapat berkontribusi untuk terjadinya jetlag.
2. Grup travel tidak “asli”
Untuk memilih grup travel sebagai pemandu liburan kita, pilihlah yang tepat agar tidak ditipu. Memang banyak grup travel atau tur yang menawarkan berbagai pengalaman unik, seperti latihan kesukarelaan, sehingga harga yang diberikan lebih mahal. Namun, itu memang wajar dan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.
3. Luar negeri bukan tempat yang aman untuk traveling
Kejadian di dunia yang baru-baru terjadi telah menjadikan banyak orang khawatir untuk melakukan perjalanan ke luar negeri, entah itu serangan teroris atau yang lainnya. Tetaplah untuk berlibur dan traveling ke Negara atau tempat yang kita inginkan, karena tujuan wisata kita akan kecil kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun jangan lupa untuk selalu mempersiapkan hal yang penting untuk setiap keadaan dan persiapan untuk melindungi diri.
4. Terlalu mahal
Banyak yang mengatakan bahwa traveling akan menguras uang yang banyak. Hotel dan tiket penerbangan memang bisa dikatakan mahal, namun semua dapat dicari alternatifnya jika kita benar-benar merencanakan perjalanan liburan. Kita juga dapat memanfaatkan berbagai diskon atau gratisan dari banyak hotel atau penerbangan untuk mengurangi anggaran.
5. Hanya bahasa Inggris
Memang banyak Negara yang menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan wisawatawan, namun jangan sampai kita lupa dengan bahasa lokal tempat tujuan traveling. Kita akan lebih dihormati jika dapat menggunakan bahasa setempat, meski percakapan-percakapan dasar. Mintalah bantuan atau pentunjuk pada penduduk lokal mengenai bahasa mereka.