Find Us On Social Media :

5 Hal Terburuk yang Dapat Terjadi pada Kita saat Sedang Berlibur

By Ade Sulaeman, Jumat, 18 Maret 2016 | 15:40 WIB

5 Hal Terburuk yang Dapat Terjadi pada Kita saat Sedang Berlibur

Intisari-Online.com - Melewatkan liburan memang bisa ‘membunuh’ kita karena stres yang tak terobati. Namun, pada kenyataanya ada hal-hal buruk yang dapat terjadi pada kesehatan kita saat sedang berlibur.

1. Ular dan laba-laba

Racun laba-laba dirancang untuk membunuh atau melumpuhkan mangsa yang lebih kecil, tapi itu tidak berarti tidak dapat melakukan kerusakan pada seseorang. Dari 43.000 spesies laba-laba di dunia, 30 bertanggung jawab atas kematian manusia. Brazilian Wandering Spider (laba-laba pisang) yang paling mematikan, dan mereka ditemukan dalam daun pisang.(Baca juga: Jika Ingin Berlibur, Hindari Beberapa Hal Berikut!

Tapi jangan berpikir mereka tidak bisa sampai ke Anda. Sebuah keluarga di London dievakuasi pada tahun 2014 setelah menemukan ratusan laba-laba yang mematikan dalam sekelompok pisang.

Sementara itu, sekitar 125.000 orang meninggal karena gigitan ular setiap tahun, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO); Dilaporkan pula 400.000 orang cacat permanen atau cacat akibat gigitan ular.

2. Kurangnya perawatan dan layanan darurat

Saat berlibur, kita seolah-olah siap untuk mencoba hal-hal baru, menguji batas kita dan menjelajahi tempat-tempat baru. Kondisi-kondisi tersebut pada dasarnya turut meningkatkan risiko bahaya. Itulah pentingnya penanganan kondisi darurat.

Seorang pria di Fiji meninggal pada tahun 2012 dari keracunan makanan setelah tak ada dokter yang tersedia di dekatnya dan keluarganya tidak menerima bantuan seperti ambulans.(Baca juga: 8 Tempat Terpencil untuk Liburan Terbaik Seumur Hidup

International SOS, yang menyediakan saran medis, klinis, dan keamanan untuk perjalanan dinas, menciptakan peta negara di mana bantuan medis praktis tidak ada atau sangat lemah. Kebanyakan dari mereka berada di Afrika.

3. Pola tidur yang tidak teratur

Sekilas, jetlag terlihat seperti masalah umum karena memang kita berada di lingkungan yang berbeda, termasuk soal waktu. Namun, kondisi ini kerap menimbulkan insomnia jangka pendek. Juga dapat memicu stres.

Menurut Palo Alto Medis Foundation, jetlag dapat mengakibatkan kecemasan, mengantuk (yang mengarah ke mengemudi dalm kondisi mengantuk), pelupa, mudah terganggu, penurunan kinerja, kewaspadaan, memori dan gangguan kognitif.

Sleepwalking, meskipun jarang, juga dapat terjadi. Hal ini terkait dengan kelelahan, kurang tidur, dan kecemasan serta penyalahgunaan obat penenang atau obat-obatan lain, seperti beberapa pil tidur.

(foxnews.com)