Find Us On Social Media :

Dengan Perjuangan Istrinya, Mike Brandon Bisa Sembuh dari Penyakit Mematikan

By Mentari Desiani Pramudita, Sabtu, 8 Oktober 2016 | 11:00 WIB

Dengan Perjuangan Istrinya, Mike Brandon Bisa Sembuh dari Penyakit Mematikan

Intisari-Online.com- Awal pernikahaan keduanya tidak seperti pasangan pada umumnya yang berbulan madu atau setidaknya menikmati masa bersama. Justru sang suami harus berjuang di rumah sakit. Beruntungnya, Mike Brandon memiliki Kate, istrinya. Hasilnya? Mike berhasil sembuh dari penyakitnya.

Tahun 2014, Mike Brandon memberanikan diri memeriksa tubuhnya yang akhir-akhir ini tidak fit dan mulai batuk. Ternyata ia menderita leukemia limfositik akut (LLA), sebuah penyakit di mana sel-sel yang dalam keadaan normal berkembang menjadi limfosit dan berubah menjadi ganas. Sel-sel ganas ini menyerang sumsum tulang.

Malangnya, pria berusia diakhir 20-an ini mendengarnya hanya beberapa bulan sebelum pernikahannya dengan sang calon istri, Kate.

Tapi memang jodoh, Kate menerimanya dengan lapang dada bahkan berusaha semaksimal mungkin membantu Mike agar cepat sembuh. Walau dokter mengatakan kemungkinan Mike hidup hanyalah 50 persen saja.

Selama proses pengobatan, keduanya sama-sama saling membantu. Terkadang Mike masuk dalam fase terburuk dalam penyakitnya. “Bolak-balik rumah sakit adalah hal yang biasa di awal pernikahan kami,” kata Kate kepada express.co.uk.

Sampai pada pertengahan 2016, Kate mendengar ada sebuah terapi di Pennsylvania, Amerika yang disebut Car T-Cell Therapy. Terapi ini merupakan cara pengobatan alternatif untuk menunda penyebaran sel-sel ganas tersebut.

Untuk memenuhi biaya terapi, Kate menggadakan kampanye. Selama kurang lebih tiga bulan, ia mendapatkan 400.000 Pound (Rp6.4 miliar). “Aku menggunakan kampanye Go Fund Me, hasilnya sangat luar biasa,” ucap Kate bahagia.

Keajaiban datang setelah Mike melakukan terapi, diketahui jika kerja sel-sel ganas yang selama ini ada dalam tubuhnya berkurang. Sehingga peluang dirinya bertahan dari penyakit mematikan itu bisa saja menjadi kenyataan.

“Akhirnya, kami punya hari untuk merencanakan masa depan bersama,” kata Mike bahagia.