Find Us On Social Media :

Gara-gara Salah Diagonosis, Rufino Borrego Harus Menghabiskan Masa 43 Tahunnya Bersama Kursi Roda

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 28 September 2016 | 12:00 WIB

Gara-gara Salah Diagonosis, Rufino Borrego Harus Menghabiskan Masa 43 Tahunnya Bersama Kursi Roda

Intisari-Online.com - Seorang laki-laki Porugal bernama Rufino Borrego harus menghabisa masa 43 tahunnya bersama kursi roda … gara-gara salah diagnosis. Dengan bantuan dari beberapa pihak, Borrego kini sudah mulai belajar berjalan kembali.

Borrego masih 13 tahun ketika didiagnosis menderita distrofi otot (MD) yang tak dapat disembuhkan di sebuah rumah sakit di Lisbon. Setelah didiagnosis, ia mulai menggunakan kursi roda untuk menemani segala aktivitasnya. Kursi roda itu bahkan setia menemaninya hingga lebih dari empat dekade lamanya.

MD merupakan sekelompok kondisi genetik yang diwarikan yang secara berangsur-angsur menyebabkan otot melemah. Ini merupakan kondisi progresif yang dari waktu ke waktu semakin memburuk. Seperti disebut tadi, ini merupakan kondisi genetik yang bisa jadi diwarikan oleh orangtua kita.

Hingga pada akhirnya ia bertemu dengan seorang ahli saraf pada 2010. Si ahli itu mengatakan bahwa bukan distrofi otot yang diderita oleh Borrego, melainkan sebuah penyakit berbeda yang bisa melemahkan otot-otot yang disebut myasthenia.

Jauh dari anggapan tak bisa disembuhkan, penyakit langka ini bisa diobati dengan minum obat asma. Setahun kemudian, Borrego, sekarang 61 tahun, akhirnya mencoba belajar berjalan di kafe favoritnya dan hanya perlu mendapatkan dua sesi fisioterapi dalam setahun.

Manuel Melao, pemilik kafe yang terletak di Alandrol itu, mengatakan kepada Jornal de Naticias: “Kami pikir itu adalah sebuah keajaiban.”

Terkait salah diagnosis yang pernah dialaminya, Borrego mengaku tak pernah menaruh dendam terhadap rumah sakit tersebut. Dengan tegas ia mengatakan bahwa ia hanya ingin memanfaatkan apa yang ia punya, hidupnya.