Intisari-Online.com – Meski tato terkadang dianggap sebagai simbol kenakalan atau pemberontakan, bukan berarti orang bertato itu tak baik. Contohnya seniman tato ini memberikan hadiah termanis untuk seorang anak yang menjadi korban bullying.
Tergerak karena melihat kondisi Xavier, Anjel pun kemudian menghubungi Ashley. Ia ingin membantu anak itu. Xavier sendiri harus memakai penyokong punggung itu untuk waktu yang cukup lama karena ia menderita skoliosis serta penyakit bernama pectus.
Selama satu tahun Xavier telah berusaha menyembunyikan penyokong yang bentuknya seperti korset itu di balik kaosnya. Namun, karena ukuran yang besar, penyokong itu tentu tetap terlihat dan Xavier jadi tumbuh sebagai anak yang tidak percaya diri dengan keadaannya. Ditambah lagi, ada sejumlah anak yang melakukan bullying padanya.
Untuk mengembalikan kepercayaan diri Xavier, Anjel pun membantunya menghias ulang penyokong punggung tersebut. Ia menggunakan teknik airbrush untuk menggambari penyokong punggung tersebut. Hasilnya, penyokong punggung yang tadinya polos tak bergambar itu jadi terlihat indah dan menarik.
Ashley tak bisa menyembunyikan perasaan haru yang ia rasakan dan mengungkapkan perasaannya itu ke Facebook. Ia berkata bahwa bagi orang lain apa yang dilakukan Anjel itu mungkin hanyalah hal kecil. Namun bagi Xavier, sebuah gambar itu berarti sangat besar.
Anjel sendiri sama sekali tidak meminta bayaran untuk gambar tersebut. Dengan menggambar seekor ikan hiu pada penyokong punggung Xavier, ia mungkin berharap bocah tersebut akan menjadi seperti hiu yang gagah dan berani.
(littlethings.com)