Masuk Sekolah Terlalu Pagi Bikin Pelajar di Indonesia Kurang Tidur & Kurang Konsentrasi

Tika Anggreni Purba

Penulis

Masuk Sekolah Terlalu Pagi Bikin Pelajar di Indonesia Kurang Tidur & Kurang Konsentrasi

Intisari-online.com - Jika dibandingkan dengan negara-negara lain di seluruh dunia, Indonesia merupakan salah satu negara dengan waktu masuk sekolah yang sangat pagi. Di Jakarta saja, jam masuk sekolah pelajar adalah pukul 06.30.

Jika ditilik dari segi efektivitas untuk mengurangi kemacetan di pagi hari, memang hal tersebut dilihat sah-sah saja. Namun, jika ditilik dari segi kesehatan dari kebutuhan tidur anak dan remaja, sebenarnya masih sangat kurang.

Keprihatinan ini ditanggapi oleh dr. Rimawati Tedjasukmana, SPS, RPSGT. Beliau menyebutkan dari segi kebutuhan tidur, sebenarnya usia anak dan remaja membutuhkan setidaknya 8-12 jam. Memang, jika si anak tidur pada pukul 21.00 misalnya, kebutuhan itu akan tercukupi sekalipun ia bangun pukul 05.00.

“Namun sayangnya, usia remaja khususnya, memang mengalami pola tidur yang cukup unik. Pada usia itu, mereka memang cenderung mengantuk lebih malam dan bangun lebih siang,” jelas Rimawati. Sehingga tidak heran kalau mereka bisa saja mengalami kurang tidur.

Belum lagi, agar tiba secepatnya di sekolah mereka mungkin harus bangun dan berangkat saat matahari belum terbit sepenuhnya. Akibatnya, pelajar tersebut cenderung balas dendam di hari liburnya. Karena mengalami kurang tidur, mereka cenderung menghabiskan waktu di hari Sabtu dan Minggu dengan tidur sepuasnya. Kadang-kadang sampai 14 jam.

Tentu pola tidur seperti itu, kata Rimawati, bisa saja memicu banyak hal. Salah satunya adalah kurangnya konsentrasi pada saat jam pertama dan kedua pelajaran. “Karena memang itu adalah jam tidurnya, namun mereka terpaksa untuk belajar, akhirnya di jam pertama mata pelajaran, mereka sulit fokus,” terangnya lagi.

Dari segi kesehatan dari kebutuhan tidur, hal ini tentu tidak disarankan. Sebab tidur merupakan kebutuhan yang setara pentingnya dengan kebutuhan gizi dan olahraga.