Bos Mafia Paling Dicari di Italia Ini Berhasil Dibekuk di Balik Lemari

Moh Habib Asyhad

Penulis

Bos Mafia Paling Dicari di Italia Ini Berhasil Dibekuk di Balik Lemari

Intisari-Online.com -Keberuntungan tak selamanya menghinggapi seseorang. Lima tahun menjadi bos mafia paling dicari di Italia, Antonio Pelle akhirnya berhasil dibekuk di balik lemari, di sebuah bunker di rumahnya di selatan Reggio Calabria, Rabu (5/10).

Bunker itu, seperti dilaporkan Associated Press, dibangun di balik lemari, di antara dinding kamar mandi dan kamar anak lelaki Pelle. Lelaki berusia 54 tahun itu, merangkak keluar dari tempat persembunyiannya melalui bagian atas lemari.

Dalam rekaman video penangkapan itu terlihat, Pelle menyerah di dalam kepungan setidaknya dua lusin petugas kepolisian. Pelle, yang juga dikenal dengan sebutan “Mamma”, sudah dijatuhi hukuman 20 tahun di lembaga pemasyarakatan setempat.

Ia divonis untuk keanggotaannya di kelompok mafia, perdagangan senjata ilegal, dan penyelundupan obat terlarang. Namun ia menyelinap keluar dari rumah sakit di Kota Locri pada September tahun 2011, setelah didiagnosis menderita anorexia.

Pelle, yang di dalam daftar yang diterbitkan Kementerian Dalam Negeri disebut sebagai buronan mafia paling berbahaya di Italia, adalah bos dari kelompok Pelle-Romeo di San Luca. San Luca berada di wilayah Calabria di selatan Italia.

Video olehTele Cosenza

Kelompok itu telah lama bermusuhan dengan kelompok Nirta-Strangio, hingga pecah perang mafia pada 2007. Penyerangan yang terjadi di sebuah restoran Italia menyebabkan enam orang tewas.

Pembantaian menarik perhatian internasional terkait keberadaan mafia Calabria, Ndrangheta, yang dianggap lebih kuat dibanding mafia Sisilia. Ndrangheta pun telah menjadi salah satu kelompok pedagang kokain terbesar di dunia.

Kepala Kepolisian The Reggio Calabria, Raffaele Grassi, mengatakan bahwa Pelle adalah tokoh sentral dalam permusuhan kedua kelompok mafia San Luca. “Dengan penangkapan ini, proses pengadilan akan segera berjalan, dan seluruh pecahan-pecahan perkara ini dapat segera dirangkai,” kata dia.

Kantor berita ANSA mengutip pernyataan Grassi itu dalam konferensi pers usai penangkapan. Sebenarnya perseteruan kedua kelompok mafia itu sempat mereda pada periode 2000-2006.

Namun, pertempuran kembali pecah setelah pada 25 Desember 2006, Maria Strangio, istri dari salah satu bos mafia kelompok Strangio, tewas. Pembantaian pembalasan di Duisburg, Jerman menandai awal perang antara kelompok mafia tersebut.(Kompas.com)