Penulis
Intisari-Online.com – Seperti yang mungkin sudah diduga oleh setiap pengamat film, analisis menunjukkan bahwa ketidaksetaraan gender masih tergambar jelas dala film Hollywood.
Sebuah software analisis film terbaru telah menunjukkan data bahwa masih ada ketidaksetaraan peran gender yang sangat besar dalam film-film Hollywood. Software ini mencatat berapa lama tokoh perempuan muncul dalam layar dan bicara dalam sebuah film.
Sebelumnya, analisis ini dilakukan secara manual oleh peneliti dan membutuhkan waktu sangat lama. Dengan adanya software ini, film sepanjang 90 menit bisa selesai dianalisis dalam 15 menit saja sehingga sangat memudahkan proses penelitian.
Software pintar ini bernama Geena Davis Inclusion Quotient. Geena Davis sendiri adalah nama orang yang sangat sering mengatakan pentingnya kesetaraan gender dalam film. Software ini kemudian digunakan untuk menganalisis 100 film terlaris di tahun 2015.
Hasilnya? Rerata karakter pria memiliki durasi dialog dua kali lebih banyak diabndingkan perempuan. Dalam film yang tokoh utamanya pria, mereka bahkan bicara tiga kali lebih banyak dibandingkan perempuan.
Lucunya, di film yang tokoh utamanya perempuan, durasi bicara pria dan perempuan sama. Dan seperti yang sudah Anda duga, ketika jagoan dalam film adalah pria dan perempuan, pria lebih banyak mendapatkan porsi bicara. Pada film-film bergenre action, perbedaan ini makin terlihat jelas.
Fakta menariknya adalah, film yang tokoh utamanya perempuan mendatangkan keuntungan 16% lebih banyak ketimbang film yang tokoh utamanya laki-laki. Menarik, bukan?
(Quartz)