Penulis
Intisari-Online.com – Seekor tikus kecil yang sangat jahil. Ia berada pada suasana hati yang riang. Ia melompat di mana-mana.
Saat itu, ia melihat seekor banteng besar tidur di bawah pohon. Banteng itu tampak besar dan memiliki tanduk yang tajam dan panjang. Lubang hidungnya yang besar membuka dan menutup setiap kali menarik dan membuang napas.
Tikus melihat napas banteng. Ia mendengar dengusan keras yang datang dari lubang hidungnya. Tikus itu pergi menghampiri banteng dan menutup lubang hidungnya. Banteng terbangun ketika ia tidak bisa bernapas. Ia bangkit dan melihat tikus melarikan diri. Banteng itu sangat marah. Ia berpikir untuk memberikan pelajaran pada tikus. Ia mengejar tikus untuk menghukumnya.
Tikus kecil itu berlari cepat dengan kakinya. Ia berlari cepat hingga banteng besar mengejarnya. Kemudian tikus itu berlari ke sebuah lubang di dinding. Banteng memasukkan kepalanya ke dinding dan mulai berdarah. Dinding jebol tapi tikus itu tidak muncul dari lubang.
Banteng mulai berpikir, jangan menganggap bahwa musuh kecil itu lemah. Kuat dan besar tidaklah selalu menjadi pemenang sepanjang waktu.